Jumlah orang yang tewas akibat ledakan di sebuah masjid di utara Kabul telah meningkat menjadi 30 orang, lebih dari 40 orang terluka, yang sebelumnya dilaporkan sekitar 20 tewas.
Daftar korban termasuk ulama terkenal Amir Mohammad Kabali.
Belum ada kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Taliban (di bawah sanksi PBB untuk terorisme) mengklaim bahwa mereka memiliki kendali penuh atas Afghanistan tetapi kelompok teror Negara Islam* terus melakukan serangan terhadap warga sipil dan polisi di seluruh negeri.
A huge explosion has struck a mosque in #Kabul's PD17 during evening prayers. As many as 35 people may have been wounded or martyred. #KABULBLAST #Afghanistan #Taliban pic.twitter.com/CzAVA9D7Gu
— Wali Khan (@WaliKhan_TK) August 17, 2022
Organisasi non-pemerintah Italia, Darurat, yang mengoperasikan sebuah rumah sakit di Kabul, mengatakan telah menerima 27 korban ledakan, termasuk tiga korban jiwa.
“Sebagian besar pasien yang kami terima setelah ledakan di dalam masjid menderita luka tembak dan luka bakar,” katanya.
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid membenarkan bahwa ada korban jiwa dan luka-luka akibat ledakan itu, tetapi tidak merinci berapa banyak.
"Pembunuh warga sipil dan pelaku ... akan segera dihukum karena kejahatan mereka," katanya di Twitter.
Dua minggu lalu, dua ledakan mematikan di Kabul merenggut nyawa 10 orang, melukai 40 lainnya. Menurut media, ISIS mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu
No comments:
Post a Comment