Selama kunjungannya, politisi Prancis itu menyerukan "perjanjian baru" dengan Aljazair dan menyatakan harapan bahwa kedua negara akan dapat "melihat kembali masa lalu dengan kerendahan hati."
Emmanuel Macron, Presiden Prancis, menghadapi reaksi dingin dari kerumunan selama kunjungannya ke Aljazair minggu ini. Dalam video viral yang diposting pada 27 Agustus, presiden terlihat di kota Oran.
Macron terlihat melambaikan tangan kepada orang-orang yang berkumpul di pusat kota Oran dan mengatakan "terima kasih!" sebelum masuk ke mobilnya. Namun, kerumunan tidak bereaksi dengan ramah: menurut jaringan FranceInfo, beberapa orang berteriak "keluar!", "Apa kabar Brigitte?", "fu** you!" dan "Prancis memakan kita," sementara massa meneriakkan "satu dua tiga, hidup Aljazair!"
Kunjungan itu dilakukan setelah meningkatnya ketegangan antara Paris dan Aljazair tahun lalu, yang disebabkan oleh pernyataan Macron bahwa negara Afrika itu tidak ada sebelum penjajahan Prancis. Dia juga mengatakan tidak akan ada "pertobatan atau permintaan maaf" untuk pemerintahan Prancis atas Aljazair.
Menyusul eskalasi dan pengetatan pembatasan visa, Aljazair memanggil duta besarnya sebagai protes selama tiga bulan.
No comments:
Post a Comment