Thursday 25 August 2022

Moskow - AS Takut Tindakan Tidak Manusiawi yang Dilakukan oleh Teroris Azov Akan Dibuka ke Publik

Moskow - AS Takut Tindakan Tidak Manusiawi yang Dilakukan oleh Teroris Azov Akan Dibuka ke Publik

Moskow - AS Takut Tindakan Tidak Manusiawi yang Dilakukan oleh Teroris Azov Akan Dibuka ke Publik


©Sputnik/Alexander Maksimenko






Washington takut bahwa kejahatan yang dilakukan oleh resimen neo-nazi Azov* Ukraina akan terungkap selama pengadilan internasional untuk penjahat perang di Mariupol, kata Kedutaan Besar Rusia untuk AS.







Kedutaan Rusia mencatat bahwa pengadilan yang akan datang terhadap penjahat perang Ukraina, yang sedang dipersiapkan oleh otoritas DPR, akan meminta pertanggungjawaban Neo-Nazi Ukraina.


“Kami telah mencatat tuduhan tak berdasar lainnya terhadap negara kami terkait dengan Pengadilan atas penjahat perang Ukraina. Pengadilan yang akan datang bertujuan untuk membawa keadilan bagi para penjahat perang, di antaranya ada Nazi dari Resimen Azov. Washington jelas takut mengumumkannya kepada publik, bukti tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh anggota organisasi teroris ini," bunyi pernyataan tersebut.


"Pengadilan Internasional di Mariupol dapat menjelaskan esensi sebenarnya dari rezim Kiev, di mana Amerika Serikat dengan rajin menciptakan citra yang cerah dan heroik. Warga Amerika akhirnya akan mengetahui bahwa pada kenyataannya, pemerintah mereka membantu mereka yang dengan sengaja membunuh dan menyiksa. orang Rusia di Donbass dan Ukraina," katanya.


Kedutaan mengatakan Rusia sepenuhnya mematuhi Konvensi Jenewa dan menjamin kondisi penahanan yang layak bagi para tawanan Ukraina.


Pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR) Denis Pushilin sebelumnya mengatakan bahwa tersangka penjahat perang yang ditangkap oleh milisi Donbass akan menghadapi pengadilan internasional, yang akan diadakan di Mariupol. Dia mencatat bahwa otoritas DPR tidak akan menunda persidangan, menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri bekerja untuk mengundang masyarakat internasional untuk mengambil bagian dalam pengadilan.


Pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR) Denis Pushilin sebelumnya mengatakan bahwa tersangka penjahat perang yang ditangkap oleh milisi Donbass akan menghadapi pengadilan internasional, yang akan diadakan di Mariupol. Politisi tersebut menyatakan bahwa di antara tersangka adalah neo-Nazi dan beberapa tentara yang melakukan kekejaman di Donbass selama 8 tahun terakhir.


Dia mencatat bahwa otoritas DPR tidak akan menunda persidangan, menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri bekerja untuk mengundang masyarakat internasional untuk mengambil bagian dalam pengadilan.


*Azov adalah organisasi teroris yang dilarang di Rusia.


No comments: