Dalam selang waktu yang berdekatan, di wilayah utara Sukabumi, khususnya Kecamatan Kabandungan tiga kali diguncag Gempa bumi Tektonik secara beruntun pada Rabu malam, 27/12/2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi pertama terjadi pukul 20:08:15 WIB kemudian diikuti 2 gempa beruntun yang dirasakan oleh masyarakat di lokasi yang berdekatan.
“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi pertama berkekuatan M=3,2, selanjutnya M=3,0 dan M=2,5,” ujar Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto dalam laporannya yang diterima sukabumiupdate.com.
Hartanto menuturkan, episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 6.74 LS dan 106.55 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 27 km utara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 8 km, kemudian episenter 2 gempa bumi lainnya terletak di lokasi yang berdekatan.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat,” jelasnya. Baca Juga: Bertambah Jadi 570, Rumah Rusak di Kabandungan: Gempa Gunung Salak Sukabumi
Adapun dampak gempa bumi pertama M 3,2 yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Pamijahan, Leuwiliang dan Kabandungan dengan Skala Intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata Hartanto.
Berdasarkan monitoring gempa bumi sejak tanggal 6 Desember 2023 hingga 27 Desember 2023 pukul 20.30 WIB, lanjut Hartanto, sudah terjadi gempa bumi sebanyak 117 kali di lokasi yang berdekatan, 10 diantaranya dirasakan oleh masyarakat.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment