Baru - baru ini New Zealand Herald yang telah melakukan investigasi laporan Snowden pada tahun 2014 tentang tudingan program pengawasan massa oleh Perdana Menteri John Key masih berlanjut, telah membenarkan laporan tersebut.
New Zealand Herald telah mengutip beberapa dokumen resmi New Zealand yang memungkinkan program pengawasan massa melakukan penyadapan data pemilihan suara seiring dengan bocornya data NSA pada tahun lalu.
John Key yang menjabat Perdana Menteri periode 2008 sampai dengan 2016, pada tahun 2014 telah memberikan bantahan dan menyatakan program pengawasan massa sudah tidak dilanjutkan sejak 2013. Kemudian sebelum pemilihan berlangsung Glenn Greenwald, seorang reporter memeriksa dokumen Snowden yang bocor dari NSA.
Amazing @nzherald investigation that: 1) confirms what I said in my trip to New Zealand: PM John Key lied *repeatedly & knowingly* about his mass domestic spying program; 2) proves Key & GSBC lied about the existence of documents proving their false claims https://t.co/JZbvms76R8
— Glenn Greenwald (@ggreenwald) November 28, 2017
Pada tahun 2014, Snowden sudah memberikan peringatan, bahwa siapan pun yang tinggal di Selandia Baru, sedang diawasi," dan menyampaikan bahwa, Key tidak jujur tentang program pengawasan massal.
Perdana Menteri John Key mengklaim saat itu:"Tidak ada, dan tidak pernah ada, pengawasan massal terhadap orang-orang Selandia Baru yang dilakukan oleh GCSB (Government Communications Security Bureau). Proyek Speargun yang memanfaatkan kabel internet Selandia Baru telah dibatalkan pada bulan Maret 2013."
A Lie, a Cover-Up, and a Stolen Election: @nzherald's new evidence shows former PM of New Zealand John Key lied to his country about mass surveillance plans in the final days before the vote -- and won. #nzpol https://t.co/NIdGlJwprq
— Edward Snowden (@Snowden) November 28, 2017
Snowden menyampaikan, bahwa GCSB menggunakan alat pengawasan massal yang disebut XKEYSCORE, dikembangkan oleh NSA, untuk mencegat dan memantau komunikasi internet warga biasa. Dalam tulisan Glenn Greenwald di Intecept, bahwa Proyek tahap pertama GSBC dari tahun 2012 sampai dengan awal tahun 2012.
Dan proyek tahap kedua, melibatkan penyisipan "probe metadata" ke dalam peralatan "akses kabel", yang merupakan referensi ke Kabel Lintas Selatan, yang menjadi satu-satunya titik akses telekomunikasi Selandia Baru. Dokumen NSA yang bocor mencatat bahwa penyelidikan metadata pertama dijadwalkan untuk dipasang pada "pertengahan 2013".