Thursday, 11 March 2021

Dua kali divaksin Sekda Bandung Positif Corona

Dua kali divaksin Sekda Bandung Positif Corona

Dua kali divaksin Sekda Bandung Positif Corona













@kompas











Sekretaris Daerah Kota Bandung yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna,sudah menjalani vaksinasi Covid-19 pada tanggal 14 Januari 2021 lalu, terkonfirmasi positif Covid-19.




Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, saat dihubungi, pada hari Rabu, 10/03/2021, menyatakan, Ema terkonfirmasi positif di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung (RSKIA), pada hari Selasa malam, 09/03/2021. Padahal sebelumnya, Ema menjadi salah satu unsur pimpinan daerah yang mendapatkan vaksinasi perdana di Kota Bandung, Kamis, 14/01/2021 dan Kamis, 28/01/2021.


"Saya betul kena covid sekarang lagi dirawat di RSKIA," singkat Ema saat dihubungi wartawan, pada hari Rabu, 10/03/2021.


Dihubungi terpisah, Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore mengatakan, Ema Sumarna benar dirawat di RSKIA Kota Bandung karena terpapar Covid-19. Ema mengalami gejala-gejala Covid-19.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


"Pak Ema melapor Minggu sore bahwa ia mengalami batuk, panas, pusing, menggigil. Senin diperiksa kemudian Selasa PCR, hasilnya Selasa sore dinyatakan positif," ungkapnya.


”Keadaan umum Bapak (Ema) baik-baik saja. Beliau diisolasi di RSKIA, gejala ringan, tapi ada komorbid. Mohon doanya supaya cepat pulih,” ujarnya.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, ada sejumlah faktor yang menyebabkan orang yang sudah divaksin bisa terinfeksi COVID-19.


"Faktor itu di antaranya adalah vaksin yang disuntikkan itu belum 100 persen menjamin tubuh kebal terhadap COVID-19. Kemudian jumlah frekuensi dan kekuatan virus pun menjadi faktor terpaparnya seseorang meski telah divaksin," kata Ahyani di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 10 Maret 2021.


Kondisi itu menunjukkan, vaksinasi tidak serta-merta membuat warga kebal dan bebas dari paparan Covid-19. Ahyani menjelaskan, ketahanan tubuh dan lingkungan juga memengaruhi kondisi orang terpapar virus yang menimbulkan penyakit, termasuk Covid-19.


”Tidak ada satu vaksin pun yang bisa menjamin 100 persen. Ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Belum lagi jumlah virus yang masuk, kekuatan virusnya, hingga faktor lingkungan,” ucapnya.


Oleh karena itu, lanjut Ahyani, penerapan protokol kesehatan menjadi yang utama. Kedisiplinan menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga kebersihan, hingga menggunakan masker tetap diterapkan.




Akan tetapi, Ahyani mengatakan, vaksinasi tetap memberikan manfaat bagi tubuh. Orang itu berpotensi tidak jatuh ke gejala berat saat diserang virus karena daya tahan tubuhnya lebih baik. ”Respons tubuh terhadap vaksinasi sangat bervariasi. Tujuan vaksinasi adalah meningkatkan pertahanan. Vaksinasi perlu. Namun, disiplin protokol kesehatan tetap yang utama,” ujarnya.


Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan masih berupaya menekan penyebaran virus di Kota Bandung, seperti melacak kasus dan membatasi kerumunan. Dia juga tetap meminta warga membantu menahan laju pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.


”Covid-19 tidak hanya dirasakan di Kota Bandung, tetapi juga seluruh dunia. Saya cukup yakin, selama memproteksi diri dengan protokol kesehatan, semua akan selalu sehat,” ujarnya.

No comments: