Tuesday, 2 March 2021

Heboh Hujan Es di Leuwisadeng, Ini Kata Satpol PP

Heboh Hujan Es di Leuwisadeng, Ini Kata Satpol PP

Heboh Hujan Es di Leuwisadeng, Ini Kata Satpol PP









hujan es Bogor @pojokBogor











Hujan es membuat heboh warga Warga Leuwisadeng, pada hari Senin sore, 01/03/2021. Para warga mengabadikan peristiwa tersebut dan membagikannya di media sosial.




Seperti terjadi di Kampung Leuwi Isuk, Desa Leuwisadeng, salah satu warga mengabadikan hujan es tersebut.


“Tadi sekitar jam 4 kejadiannya, hujan lebat disertai es seukuran kuku jari,” ungkap Alvi(25) warga Kampung Leuwi Isuk RT 1/1.


Menurutnya, peristiwa ini yang pertama kalinya terjadi di wilayah rumahnya. Hujan lebat sendiri terjadi sejak hari Senin dini hari, 01/03/2021 dan dilanjut pada sore hari.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Sementara itu, Kanit Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng, Checep Tarmiji membenarkan kejadian tersebut.


Dirinya pun menyaksikan hujan es saat berada di Kantor Kecamatan Leuwisadeng.


“Banyak hujan esnya, karena hujannya besar jadi kami hanya fokus bila terjadi bencana,” tandasnya



Hujan es di Daerah Tropis bukan hujan hail



Hujan butiran es terkadang ini terjadi di daerah tropis, hujan es ini bukanlah hujan hail yang diperkenalkan oleh pembuat teori. hujan es tidak selalu terjadi di daerah pegunungan, juga tidak selalu karena hujan yang disertai angin puting beliung bahkan disertai kilatan petir.




Hujan es di daerah tropis, berkaitan erat dengan intensitas hujan dan suhu diatas permukaan bumi saat terjadi hujan dengan kandungan air hujan didalamnya.


Secara umum kandungan air hujan dapat diukur berdasarkan derajat keasamaannya. Seberapa jauh kadar asam yang terkandung dalam air hujan dapat diukur dengan skala pH air hujan tersebut. Kita tahu skala pH adalah 1- 14 di mana nilai tengah 7 dinyatakan sebagai pH netral.


Semakin rendah pH suatu zat atau semakin kurang dari 7 semakin bersifat asam. Sebaliknya, semakin tinggi pH suatu zat (lebih besar dari 7) maka semakin bersifat basa.


Hujan normal sendiri memiliki pH sekitar 5,6 atau bersifatsedikit asam karena adanya karbon dioksida (CO2) larut ke dalamnya membentuk asam karbonat lemah.


Hujan asam sendiri biasanya akan memiliki pH antara 4,2 dan 4,4.


Keasaman air hujan ditentukan oleh unsur dalam kandingan air hujan yang terkondensasi di atmosfer.


Peningkatan emisi gas-gas hasil pembakaran bahan bakar dan biomassa seperti Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Oksida (NOx), Dinitrogen Oksida (N2O), Metana (CH2), hidrokarbon lain dan aerosol ke udara akan memengaruhi konsentrasi Ozon (O2) dan berdampak pada terjadinya hujan asam.


Aktivitas tersebut menghasilkan berbagai macam gas penyebab hujan yang bersifat asam, seperti karbondioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.


Penguapan berasal dari berbagai macam sumber air karena pemanasan sinar matahari.


Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu dengan gas-gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida dan sulfur oksida sehingga menyebabkan terjadinya hujan asam.


Adanya pertemuan uap air dengan karbon dioksida atau karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah.


Jadi turunnya hujan es di daerah tropis bukanlah fenomena alam, ini hanya kejadian alam biasa.

No comments: