Friday, 5 March 2021

Korsel Selidiki Kasus Kematian Penerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Korsel Selidiki Kasus Kematian Penerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Korsel Selidiki Kasus Kematian Penerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca











Vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca (ABC)











Otoritas Korea Selatan tengah menyelidiki kematian dua orang dengan penyakit bawaan setelah menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca. Pasien panti jompo berusia 63 tahun dengan penyakit cerebrovascular, mengalami gejala seperti demam tinggi, usai divaksin empat hari sebelumnya menurut direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KCDA) Jeong Eun-kyeong saat konferensi pers.




Pasien lantas dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, namun meninggal setelah mengalami gejala keracunan darah dan pneumonia seperti diberitakan Kantor Berita Yonhap.


Sementara, sorang pasien panti jompo lainnya, yang berusia 50-an dan memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes, meninggal setelah mengalami berkali-kali serangan jantung, usai divaksin sehari sebelumnya.


KCDA mengaku sedang menyelidiki penyebab kematian tersebut, tanpa mengonfirmasi hubungan kausal apa pun dengan vaksin tersebut. KCDA sebelumnya mengatakan bersedia memberikan kompensasi lebih dari 430 juta won (sekitar Rp 5,4 miliar) untuk kematian yang disebabkan oleh vaksin Covid-19.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


“KCDA sedang mengadakan survei epidemiologi dengan otoritas setempat yang relevan guna mengonfirmasi kaitan apa pun dengan vaksinasi,” kata Jeong.


Juru bicara AstraZeneca di Seoul mengatakan pihak perusahaan tidak berkomentar mengenai hal itu.


Jeong sendiri mencatat bahwa tidak ada kasus kematian yang disebabkan lantaran menerima vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca atau Pfizer/BioNTech. Akan tetapi, pihaknya meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi ketika mereka dalam kondisi sehat.


KCDA menyebutkan bahwa dari mereka yang telah menerima vaksin Covid-19, 207 di antaranya mengalami kejadian buruk, termasuk tiga kasus reaksi elergi parah, yang dikenal sebagai anafilaksis. Korea Selatan sendiri mulai menggelar vaksinasi mulai pekan lalu.

No comments: