©AP Foto/Seth Wenig
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres seharusnya menyebutkan dalam pidatonya di Upacara Peringatan Perdamaian Hiroshima pada hari Sabtu bahwa Amerika Serikat telah melakukan serangan itu, tulis Wakil Tetap Pertama Rusia untuk organisasi dunia Dmitry Polyansky di Twitter.
Dalam pidatonya, Guterres menekankan bahwa "Senjata nuklir adalah omong kosong" dan meminta semua kekuatan nuklir untuk "mengambil opsi nuklir dari meja."
"Sekretaris Jenderal yang terhormat, dunia juga tidak boleh lupa bahwa AS yang melakukan kejahatan ini menjadi satu-satunya negara yang menggunakan Bom Atom terhadap warga sipil. Tanpa kebutuhan militer apa pun. Akan benar jika Anda menyebutkan ini dalam pernyataan Anda juga!" tweet Polyansky.
Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir pertama di dunia di kota Hiroshima Jepang pada 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian, pada 9 Agustus, mereka menjatuhkan bom atom lain di Nagasaki. Alasan resmi pengeboman tersebut adalah untuk memaksa Kekaisaran Jepang menyerah dalam Perang Dunia Kedua.
Serangan itu merupakan satu-satunya penggunaan senjata nuklir dalam sejarah manusia sejauh ini. Amerika Serikat belum mengambil tanggung jawab moral atas pengeboman, membenarkan mereka dengan kebutuhan militer.
Dear Secretary General, the world must also never forget that it’s the US who committed this crime being the only country who used #AtomicBomb against civilians. Without any military need. Would be right if you mentioned this in your statements as well! #HiroshimaDay https://t.co/XwxLEpDnB2
— Dmitry Polyanskiy (@Dpol_un) August 6, 2022
💬 Russian FM Sergey #Lavrov: The atomic bombings [of Hiroshima and Nagasaki] by the US were in fact a show of force and an operational test of nuclear weapons on civilians.
— МИД России 🇷🇺 (@MID_RF) August 6, 2022
☝️ The US was the first & only country to use these weapons of mass destruction.#RememberHiroshima pic.twitter.com/iOUuYrTdOU
No comments:
Post a Comment