Sunday, 2 October 2022

Pemprov Jatim Beri Santunan Korban Tragedi Kanjuruhan

Pemprov Jatim Beri Santunan Korban Tragedi Kanjuruhan

Pemprov Jatim Beri Santunan Korban Tragedi Kanjuruhan


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menjenguk pasien korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Malang, hari Minggu, 02/10/2022. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)






Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan akan memberikan layanan kepada korban kerusuhan pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.







Baik korban meninggal maupun yang membutuhkan perawatan akan mendapatkan santunan dari pemerintah.


"Kami pastikan seluruh layanan kesehatan baik di rumah sakit kabupaten, kota, maupun Rumah Sakit Saiful Anwar yang merupakan rumah sakit milik Pemprov Jatim, semuanya atas tanggungan pemerintah," ujarnya, Minggu, 02/10/2022.


Saat ini, lanjut Khofifah, Pemerintah Provinsi juga telah mencicil untuk memberikan santunan atau takziah ke ahli waris korban meninggal.


Rinciannya, Pemerintah Provinsi Jatim akan memberikan santunan sebesar Rp 10 juta. Selain itu juga ada tambahan dari Bank Jatim sebesar Rp 5 juta.


Sementara bagi korban yang mengalami luka berat juga ada tambahan sebesar Rp 5 juta. "Cicil sejauh yang bisa dijangkau," ujarnya menambahkan.


Sebelumnya, untuk update korban tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy. Total korban dalam tragedi itu mencapai 448 orang.


Data seluruh korban itu meliputi korban tewas, luka berat, hingga luka ringan. Mereka tewas dalam kerusuhan di Kanjuruhan usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam laga pekan ke-11 itu Arema kalah 2-3 dari Persebaya.


Dari jumlah itu, sebanyak 125 orang meninggal dunia, sementara 302 orang luka ringan, 21 orang luka berat. "Sehingga total korbannya 448 orang. Dengan penjelasan resmi ini tidak ada spekulasi-spekulasi tentang jumlah korban," kata Muhadjir Effendy.


Data itu, lanjut Muhajir Efendi, sudah diverifikasi oleh tim dari polri, rumah sakit dan pihak penyelenggara. Dengan demikian, spekulasi tentang jumlah korban yang beredar sebelumnya tidak benar.


Data soal korban ini disampaikan Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai Kapolri, Menpora, Gubernur Jawa Timur Khofifah, PSSI dan Komisi 10 DPR RI.


Adapun untuk penanganan kasus, polri akan melakukan langkan investigasi. "Kami telah membawa tim dari Mabes, tim gabungan, tim penyidik dari Bareskrim, Propam untuk audit internal. Juga ada tim lain akan melakukan langkah-langkah penyelidikan," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

No comments: