Thursday, 15 December 2022

Banjir Lahar dingin Gunung Semeru Melumpuhkan Jalur Jalan Lumajang - Malang

Banjir Lahar dingin Gunung Semeru Melumpuhkan Jalur Jalan Lumajang - Malang

Banjir Lahar dingin Gunung Semeru Melumpuhkan Jalur Jalan Lumajang - Malang




Banjir lahar disertai letusan sekunder menerjang jalur alternatif Curah Kobokan, Rabu, 14/12/2022.






Hujan deras di lereng Gunung Semeru yang berada di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang pada Rabu, 14/12/2022, menyebabkan banjir lahar dingin menutup jalur Besuk Kobokan dan Besuk Lanang kembali.







Aliran lahar dingin meluncur sekitar pukul 16:40. Dinginnya aliran air menembus material vulkanis yang masih panas di dalam. Sehingga muncul uap dan asap mengepul dari dalam material.


"Beberapa hari terakhir selalu hujan, begitu di lereng dan puncak Semeru. Tadi sore Ada getaran banjir sekitar amak 25-30 mm," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo ketika dikonfirmasi.


Kata Wawan, aliran banjir mengalir dari puncak Semeru ke area Kali Lanang yang berjarak lebih dari 11 kilometer.


"Aliran banjir mengarah ke curah kobokan dan kali lanang. Karena sisa material masih ada, sehingga membuat bahaya letusan sekunder di aliran sungai tersebut. Dari puncak Semeru sekitar lebih dari 11 kilometer," ungkap Wawan.







Guna menghindari potensi bahaya, BPBD Kabupaten Lumajang menutup total akses menuju Curah Kobokan dan Kali Lanang sampai banjir dinyatakan mereda.


Banjir terekam seismograf Pos Pantau Gunung Api Semeru mulai pukul 16.41 WIB, dengan amplitudo maksimal 25 mm.


Hujan lebat terus mengguyur kawasan puncak gunung yang membuat getaran banjir yang terekam seismograf terus meningkat hingga 30 mm.


Banjir lahar juga disertai dengan letusan sekunder dari titik-titik endapan sisa awan panas guguran (APG) yang mengeluarkan asap putih.


Letusan sekunder terjadi karena endapan lava bekas erupsi di lereng gunung sepanjang Besuk Kobokan meletus. Biasanya, hal ini dipicu oleh adanya air yang mengenai endapan panas itu.







"Jadi mulai terlihat ada letusan sekunder baru sampai Sumbersari, kita langsung tutup tol cikali (jalur penyeberangan Besuk Kobokan)," kata relawan desa setempat, Imam.


Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang masih belum menerima laporan dampak kerusakan dan korban jiwa akibat banjir lahar dingin.


Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau masyarakat menjauhi wilayah sekitar sungai yang dilalui banjir lahar Semeru.


Khususnya, di sepanjang Besuk Kobokan dan Besuk Lanang sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.


"Sementara, banjir lahar masih ada di jalurnya tapi masyarakat diminta tetap waspada, khawatir nanti malam masih hujan sehingga memungkinkan terjadi perluasan luberan banjir," terang Patria.

No comments: