Monday 19 December 2022

Gunung Semeru Kembali Erupsi

Gunung Semeru Kembali Erupsi

Gunung Semeru Kembali Erupsi










Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi, pada hari Minggu, 18/12/2022, pukul 18.20 WIB. Erupsi itu berdurasi 200 detik dengan ketinggian 700 m dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke tenggara atau Besuk Kobokan.







Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi memastikan, erupsi disertai guguran seperti yang terlihat pada kamera CCTV Semeru bukan Awan Panas Guguran (APG).


"Sekitar jam setengah 7 malam ada aktivitas kegempaan berupa erupsi guguran, tapi bukan APG," kata Patria di kantornya, hari Minggu, 18/12/2022.


Beberapa titik terdampak dikabarkan terjadi hujan abu dengan intensitas rendah seperti Desa Sumbermujur, Desa Ranupani, dan Pasrujambe.


Hal ini karena saat erupsi terjadi, angin mengarah ke utara sehingga menyebabkan kepulan asap yang membawa material abu tertiup ke utara.







"Karena arah angin mengarah ke utara, disinyalir ada beberapa titik yang terdampak hujan abu," tambahnya.


Pada pagi hari terjadi tiga kali erupsi. Erupsi pertama kali terjadi pukul 05.00 WIB setinggi 300 meter di atas puncak atau 3.976 m di atas permukaan laut. Kemudian Erupsi kedua terjadi pukul 06.23 WIB. Tinggi letusan teramati 800 meter dari puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut. Ketiga terjadi pukul 07.55 WIB setinggi 700 meter dari puncak mahameru. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.


Sementara, laporan Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur periode pengamatan 00.00-18.00 WIB mencatat ada 11 erupsi berupa letusan asap yang teramati secara langsung.


Letusan asap berwarna putih kelabu itu teramati membumbung di atas puncak kawah Jonggring Saloko dengan ketinggian antara 300-800 meter mengarah ke utara.







Selain itu, guguran lava pijar juga terpantau terjadi empat kali dalam periode pengamatan tersebut. Jarak luncurnya antara 300 - 800 meter dari ujung lidah lava mengarah ke Besuk Kobokan.


Secara kegempaan, seismograf milik pos pantau merekam ada 53 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 13-22 mm dengan durasi 50-165 detik.


Patria mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik sambil menunggu informasi resmi dari petugas BPBD maupun PVMBG.


"Kita tetap waspada, saling memberikan informasi, masyarakat diminta untuk seleksi berita, seleksi data terutama menunggu informasi resmi dari PVMBG maupun BPBD," pungkas Patria.


No comments: