Sunday 18 December 2022

Tanah Longsor 24 Orang Tewas Polisi Malaysia menanyai operator perkemahan

Tanah Longsor 24 Orang Tewas Polisi Malaysia menanyai operator perkemahan

Tanah Longsor 24 Orang Tewas Polisi Malaysia menanyai operator perkemahan




A rescuer crew member pats a sniffer dog being used to aid in the search for victims of the landslide in Batang Kali, Selangor, Malaysia, December 17, 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain






Polisi Malaysia telah memanggil anggota staf dari tempat perkemahan untuk membantu penyelidikan atas tanah longsor yang meratakan tanah kamp dan menewaskan sedikitnya 24 orang, saat pencarian orang hilang berlanjut untuk hari ketiga pada hari Minggu.







Para korban, termasuk tujuh anak, meninggal setelah tanah longsor merobek tempat perkemahan pada Jumat pagi saat mereka tidur di tenda-tenda di Batang Kali, daerah perbukitan yang populer sekitar 50 km (30 mil) utara ibukota Kuala Lumpur.


Dari 94 orang yang terjebak dalam tanah longsor, 61 selamat dan sembilan masih hilang, kata departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian Selangor.


Tim pencari dan penyelamat telah meningkatkan jumlah ekskavator dan anjing penyelamat untuk menemukan para pekemah yang mungkin terjebak di bawah lumpur dan puing-puing, dengan hujan lebat meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya tanah longsor lebih lanjut.


Kepala polisi Hulu Selangor Suffian Abdullah mengatakan polisi telah menanyai operator dan dua pekerja di perkemahan di peternakan Father's Organic Farm.







Pihak berwenang mengatakan pemiliknya diizinkan untuk mengoperasikan pertanian organik, tetapi belum mengajukan izin untuk menjalankan tiga tempat perkemahan di properti itu.


Pemilik peternakan tidak segera menanggapi permintaan komentar.


"Hati kami terhubung erat dengan Anda, semoga almarhum beristirahat dalam damai... Doakan para korban yang selamat dan yang terluka," katanya di Facebook dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada para korban dan keluarga mereka.


Kepala pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian Norazam Khamis pada hari Sabtu mengatakan peluang untuk menemukan lebih banyak orang yang selamat sangat kecil karena kurangnya oksigen dan beratnya lumpur yang menekan di lokasi.


Penyelidikan awal menunjukkan tanggul sekitar 450.000 meter kubik tanah telah runtuh. Bumi jatuh dari perkiraan ketinggian 30 meter (100 kaki) dan menutupi area seluas sekitar satu acre (0,4 hektar).









UPACARA PEMAKAMAN



Pada Sabtu malam, keluarga Nurul Azwani Kamarulzaman, 31 tahun, yang tewas dalam tragedi tersebut, berduka saat mereka mengadakan pemakaman di sebuah pemakaman di Kuala Lumpur.


Nurul Azwani, pembantu dapur di kantin sekolah, melakukan perjalanan dua malam bersama guru dan siswa. Dia dijadwalkan untuk kembali pada hari Jumat, hari bencana.


"Kami tidak pernah mengharapkan bencana alam terjadi," kata saudara iparnya, Mohd Shazwan Ashraf Mohamad Saberi kepada Reuters. "Kami masih tidak dapat memproses ini."


Tanah longsor biasa terjadi di Malaysia tetapi biasanya hanya terjadi setelah hujan lebat. Banjir juga biasa terjadi, dengan sekitar 21.000 orang mengungsi tahun lalu akibat hujan lebat di tujuh negara bagian.


Kepala pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian, Norazam Khamis, mengatakan kemungkinan lebih banyak orang yang selamat sangat kecil, mengingat beratnya lumpur yang terjadi di lokasi tersebut.








Operasi pencarian dan penyelamatan dilanjutkan di hari kedua yakni pada hari Sabtu, setelah terhenti semalam karena hujan lebat.


Penyelidikan awal menunjukkan tanggul sekitar 450.000 meter kubik tanah telah runtuh. Tanah jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektar.





Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sebesar 10.000 ringgit kepada keluarga dari setiap orang yang terbunuh, sementara yang selamat akan menerima 1.000 ringgit per rumah tangga.


Menyusul bencana tersebut, Departemen Kehutanan di beberapa negara bagian memerintahkan penutupan tempat perkemahan dan jalur hiking dan off-road yang dianggap berisiko tinggi.


No comments: