Warga Desa Gunung Eleh Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang Madura digegerkan dengan pengeboran sumur warga namun yang keluar justru air dan aroma gas. Bahkan saat disulu api pun menyembur.
Fenomena seperti ini sebenarnya kerap terjadi di Sampang. Sebab kawasan desa itu pernah menjadi obyek pengeboran minyak dan gas (Migas) oleh dua perusahaan besar pertambangan minyak di sana.
Perusahaan minyak besar yang pernah melakukan eksplorasi minyak di sana yakni PT Medco Energi International pada 2005, kemudian SPE Petrolium pada 2010.
Dua perusahaan itu melakukan kegiatan ekplorasi bahkan sempat mempekejakan warga lokal serta menjadi harapan baru masyarakat di wilayah Desa Gunung Eleh yang terkenal tandus pada kala itu. Namun, kedua perusaahan Migas tersebut kemudian tidak melanjutkan tahap ekspolitasi.
"Kita tidak tahu apa yang menjadi kajian dua perusahaan itu, karena setelah pengeboran selesai keduanya tidak ada kejelasan untuk melanjutkan," kata Tokoh Masyarakat Setempat H. Moh Anwar, pada hari Rabu, 07/12/2022.
Pria yang akrab disapa H. Anwar tersebut juga mengatakan, saat itu dirinya menjabat sebagai anggota legislatif, bahkan sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Kepala Desa Gunung Eleh.
Namun, karena memang lokasi pengeboran menjadi objek vital nasional dan dijaga ketat, warga hanya sebatas melihat dari jauh serta tidak menerima informasi lanjutan dari kegiatan itu.
"Saya yakin di bumi Desa Gunung Eleh ini kaya dengan gas, sebab banyak warga yang mengebor sumur namun malah keluar bau gas yang mudah terbakar," katanya menambahkan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 08.00 WIB, 5 Desember 2022, warga Desa Gunung Eleh digemparkan dengan semburan api yang bersumber dari pengeboran sumur milik Sahi warga setempat.
Dalam kejadian itu, satu bangunan hangus terbakar dan seorang warga menjadi korban kebakaran hinga dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Saat ini, api berhasil dipadamkan dengan cari ditutup serta arena pengeboran dibatasi dengan pita police line karena masih tercium aroma gas.
Salah satu warga, Moh Halil, mengatakan pengeboran sumur itu dilakukan pada 3 hari lalu di pekarangan salah satu warga, Asrowi (60). Sumur itu di bor dengan kedalaman 33 meter.
Awalnya pengeboran berjalan lancar. Air keluar dari lubang pengeboran pada hari Minggu, 04/12/2022, pukul 09.00 WIB. Warga pun gembira menyambut keluarnya air karena desa setempat memang kekurangan air ketika musim kemarau.
"Tapi tidak disangka, pada pagi hari ini sekitar jam 08.00 WIB tiba-tiba sumur tersebut menyemburkan air bercampur gas dengan tekanan agak besar. Yang mengebor itu Sahi, anak dari Asrowi," ujar Halil dikutip dari detikJatim, hari Senin, 05/12/2022.
Warga tahu jika gas ikut tersembur dari baunya yang menyengat. Warga awalnya membiarkan saja semburan gas itu.
Namun api menyembur saat ada salah seorang warga merokok tak jauh dari lokasi. Api dari rokok atau korek rupanya menyulut gas tersebut.
"Awal mula munculnya api itu ketika ada warga hendak merokok, jaraknya dari lokasi pengeboran sekitar 10-12 meter. Semburan api terus membesar dengan disertai angin," tambah Halil.
Warga kemudian berusaha memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, namun tak berhasil. Api baru bisa dipadamkan pukul 09.48 WIB setelah petugas pemadam kebakaran datang
No comments:
Post a Comment