Sunday 23 May 2021

UE menginginkan dialog dengan Rusia, membutuhkan umpan balik dari Moskow, kata diplomat top Austria

UE menginginkan dialog dengan Rusia, membutuhkan umpan balik dari Moskow, kata diplomat top Austria

UE menginginkan dialog dengan Rusia, membutuhkan umpan balik dari Moskow, kata diplomat top Austria














Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg
©EPA-EFE/FLORIAN WIESER













Uni Eropa ingin membangun dialog dengan Rusia, tetapi Moskow tidak tertarik dengan hal itu sekarang, Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg menyatakan pada hari Sabtu menjelang KTT Uni Eropa 24 Mei di mana hubungan dengan Rusia akan menjadi fokus.




"Hubungan [Rusia dan UE] pasti tegang dan dibayangi sekarang. Dibutuhkan dua orang untuk menari tango, seperti ungkapannya. Uni Eropa menginginkan dialog. Kami ingin saluran untuk dialog, tetapi ini membutuhkan reaksi bahwa [pihak lain ] juga menginginkan ini, "kata menteri luar negeri kepada stasiun radio O1, Sabtu.


Namun, Rusia tidak tertarik dengan hal ini sekarang dilihat dari sinyal yang datang dari Moskow, tegasnya.


Uni Eropa dan Rusia harus bekerja sama di banyak jalur, dari iklim hingga sektor energi, kata Schallenberg, mengungkapkan harapan bahwa suasana dalam hubungan UE dan Rusia pada akhirnya akan berubah.


Di Uni Eropa, "Austria selalu mengupayakan saluran yang langgeng dan stabil untuk dialog dengan Moskow," tegas menteri luar negeri. "Ada banyak masalah di mana kami (Uni Eropa dan Rusia) ingin bekerja sama, dan kami harus melakukan ini. Kata kuncinya adalah iklim dan energi," kata Schallenberg. "Tapi tentu saja kami [Uni Eropa] tidak bisa mengkhianati nilai-nilai kami," tegasnya.


"Saya sangat berharap suasana hati akan segera berubah sehingga pada akhirnya kami dapat menemukan cara untuk hidup berdampingan. Tidak diragukan lagi hal ini sulit sekarang," katanya.



Austria Menentang Sanksi Kepada Rusia Meskipun Ada Ketegangan



Ketika sanksi diberikan kepada Rusia oleh UE, saat itu Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan pada hari Senin, 26/04/2021, bahwa dia menentang sanksi baru terhadap Rusia meskipun ketegangan meningkat antara Barat dan Moskow atas sejumlah tuduhan.




Uni Eropa dan NATO awal bulan April 2021 menyatakan solidaritas dengan Amerika Serikat, yang menghantam Rusia dengan sanksi terberat dalam tiga tahun atas campur tangan pemilu dan serangan siber.


Pada bulan Maret, pemerintahan Biden juga memperluas pembatasan ekspor ke Rusia karena keracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara.


"Saya menentang sanksi tambahan sebagai tujuan itu sendiri," kata Kurz dalam wawancara dengan harian Swiss-Jerman Neue Zürcher Zeitung. “De-eskalasi diperlukan. Itu sulit, tetapi kejengkelan terus-menerus bukanlah cara yang kita inginkan. "



No comments: