Friday, 17 December 2021

Amuk Massa Pecah di Manokwari Selatan, Aksi Dipicu Ada Warga Meninggal Usai Divaksin

Amuk Massa Pecah di Manokwari Selatan, Aksi Dipicu Ada Warga Meninggal Usai Divaksin

Amuk Massa Pecah di Manokwari Selatan, Aksi Dipicu Ada Warga Meninggal Usai Divaksin


Puluhan warga distrik Manokwari Selatan, Kamis (16/12/2021) mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas pemerintah, akibat adanya warga yang meninggal usai divaksin






Amuk massa pecah di distrik Manokwari Selatan, pada hari Kamis, 16/12/2021. Puluhan warga mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas pemerintah, saat melakukan aksi protes atas meninggalnya seorang kerabat mereka usai disuntik vaksin.







Bahkan warga melakukan blokade ruas jalan utama di Kota Ransiki, Ibu Kota Kabupaten Manokwari Selatan. Tak hanya itu, jenazah warga yang meninggal dunia usai disuntik vaksin tersebut diarak warga menuju Kantor Bupati Manokwari Selatan.


Aparat Kepolisian Polres Manokwari Selatan, yang didukung Sat Brimobda Polda Papua Barat, terpaksa beberapa kali melepas tembakan peringatan ke udara, karena massa yang emosi dan nekat bertindak brutal merusak fasilitas pemerintah.


"Massa melakukan penyerangan kepada aparat dan melakukan perusakan kantor Bupati, perusakan meja dan kursi, serta peralatan video conference di lokasi pendopo tempat vaksinasi, kaca kantor Bupati, Polsek Ransiki, Puskesmas Ransiki, mobil dan motor polisi dirusak," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi kepada wartawan, pada hari Kamis, 16/12/2021.


Adam mengatakan anggota dari Polres Manokwari Selatan dan Polda Papua Barat langsung menuju lokasi untuk melakukan pengamanan. Mereka berkoordinasi dengan para massa supaya tidak melakukan perbuatan anarkis lagi.


Aksi anarkis warga dilakukan akibat meninggalnya Kepala Kampung Dibera, Distrik Dataran Izim, Manokwari Selatan, yang diduga meninggal akibat vaksin, sebelumnya warga sudah merusak Puskesmas Ransiki.






TNI-Polri telah membangun komunikasi bersama Forkompimda dn kepala suku dan tokoh masyarakat, sejumlah ruas jalan yang diblokir warga juga telah dibuka aparat keamanan.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Manokwari Selatan, Iptu Otto Woff terkena tembakan Orang Tak Dikenal saat kejadian berlangsung. Iptu Otto diduga terkena tembakan senapan angin di bagian telinga. Dilaporkan dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Manokwari guna mendapatkan perawatan medis. Guna mengurai massa yang anarkis, aparat kepolisian berulang kali melepaskan tembakan peringatan. Bupati Manokwari Selatan turun langsung meredam emosi warga.


"Menindaklanjuti kejadian tersebut, Polres Manokwari Selatan di-backup Brimob dan anggota Polda Papua Barat, melakukan pengamanan serta negosiasi agar tidak melakukan tindakan anarkis serta melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari Selatan," tuturnya.


Blokade Dibuka Usai Keluarga AI Diberi Uang Duka Rp 300 Juta.


Setelah itu, Adam membeberkan mediasi digelar antara Bupati Manokwari Selatan, Wakil Bupati Manokwari Selatan, Kapolres Manokwari Selatan, kepala suku adat, dan pihak keluarga AI. Hasilnya, Bupati Manokwari Selatan menyerahkan uang duka sebesar Rp 300 juta kepada keluarga AI.


Adapun massa menuntut Rp 2,5 miliar atas meninggalnya AI. Mereka mengklaim AI meninggal karena disuntik vaksin COVID-19.


"Sehingga menghasilkan mediasi penyerahan uang duka senilai Rp 300 juta dari tuntutan masa sebanyak Rp 2,5 miliar kepada pihak keluarga. Uang diserahkan ole






Sementara itu, lanjut Adam, situasi di Manokwari Selatan kini sudah kondusif. Massa telah bubar dari lokasi. Blokade jalur trans Papua Barat juga sudah dibuka.


"Situasi kondisi saat ini sudah kondusif, pemalangan sudah dibuka semua dan kumpulan masyarakat sudah bubar setelah mediasi Bupati bersama Kapolres dengan tokoh masyarakat kepala suku dan pihak keluarga. Kegiatan mediasi ditutup dengan penyerahan uang duka Rp 300 juta," imbuh Adam.


Sebelumnya, sejumlah warga Kecamatan Ransiki, Manokwari Selatan, memblokade jalur trans Papua Barat. Blokade diduga dilakukan karena ketidakpuasan sekelompok warga atas meninggalnya seorang kepala kampung.


Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan situasi di kabupaten Manokwari Selatan sudah ditangani personel polres setempat. Polisi juga mendalami penyebab meninggalnya seorang kepala kampung tersebut.


"Masih didalami dulu oleh Polres Mansel terkait penyebab kematiannya, apakah akibat vaksin atau lainnya," ujar Adam Erwindi seperti dilansir Antara, pada hari Kamis, 16/12/2021.

No comments: