Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim meresmikan foodcourt Sempur. Foodcourt taman Sempur ini menampung 120 pedagang kuliner yang biasa berjualan di sekitar Taman Sempur.
Pada kesempatan itu, Dedie menambahkan, bahwa dibukanya foodcourt Sempur ini, menjadi bentuk kehormatan bagi warga Sempur yang selama ini memiliki kesan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sekitar Taman Sempur tidak tertata dengan baik.
“Dengan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) Walikota akhirnya kami bisa mewujudkan sebuah tempat penampungan PKL. Saya pikir ini cukup representatif paling tidak bisa merepresentasikan sebuah tempat kuliner yang tadinya PKL lebih tertata,” ucap Dedie Bersama Kadiskop UMKM, Samson Purba, Kadis Perumkin Juniarti Estingsih, Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid dan Lurah Sempur, Dicky Pratama, hari Jumat, 24/12/2021.
Dedie mengatakan, jika administrasi para pedangang di foodcourt Sempur ini lengkap, para pedagang bisa mengajukan kredit usaha rakyat (KUR). Dia berharap dengan KUR itu, para pedagang bisa meningkatkan usahanya atau mereka bisa punya kios beneran di pasar.
Selain di Sempur, lanjut Dedie, dirinya juga ingin di beberapa lokasi lain seperti di Bogor Barat, di Bogor Utara, di Bogor Timur termasuk di Tanah Sareal PKL akan ditata seperti di foodcourt Sempur ini.
“Sebelum foodcourt Sempur ini melalui CSR Le Mineral dibuat juga foodcourt di Taman Tuyul di Jalan Malabar. Itu juga sudah soft opening. Boleh dilihat sekarang sudah rapi dan tertata. Masyarakat juga sudah lebih nyaman. Di mana dulunya masyarakat jalan Malabar itu banyak komplen terkait kemacetan, kekumuhan dan sebagainya. Nah, itu sama. Penghormatan untuk warga Malabar, ini penghormatan untuk warga Sempur. Dengan demikian kita bisa mengangkat marwah para pedagang kaki lima menjadi pedagang kios sementara,” paparnya.
Dedie menerangkan, foodcourt Sempur memiliki 120 PKL yang dibagi dalam dua shif. Yaitu 60 untuk shift pagi dan 60 lagi untuk shif malam.
“Jadi, di sini ada 120 PKL. Mereka rata-rata 75 persen warga setempat dan pedagang lama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan kepada para pedagang dan warga untuk menjaga sungai agar tidak mengotorinya dengan sampah.
“Tadi saya sudah pesan sama pedagang, di samping kita ini ada sungai Ciliwung. Ini bukan tempat sampah. Jadi, saya minta melalui koperasi nanti dikelola bersama sama dengan kelurahan dan LPM. Sebab sampah itu, harus dikelola dengan baik sehingga tidak ada sampah yang dibuang ke sungai. Kalau ada pedagang yang buang sampah ke sungai saya tutup warungnya. Ketahuan di suspend. Gak boleh buang sampah ke sungai. Ini pelajaran buat kita semua untuk menghargai alam. Boleh berdagang, boleh berjualan, tapi akan kita tata dan kita harus hormati lingkungan,” tegasnya
No comments:
Post a Comment