Pembinaan tentang nasionalisme dan cinta tanah air sudah dilakukan. Materi bimbingan teknis (Bimtek) NKRI harga mati juga rutin disampaikan kepada pegawai pemerintahan atau PNS.
Namun, nyatanya masih ada PNS yang diduga terlibat jaringan terorisme. Ini misalnya terjadi di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur ( Jatim ). Apalagi terduganya merupakan seorang PNS kepala sekolah negeri.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang di Sumenep diduga terkait jaringan teroris. Satu dari tiga terduga itu teridentifikasi sebagai kepala sekolah SDN Kecamatan Semanding berinisial AR.
Terkait penangkapan AR ini, Bupati Sumenep Ach. Fauzi mengaku meminta Dinas Pendidikan segera mengumpulkan seluruh kepala sekolah. Ia meminta para kasek ini diberi pembekalan khusus.
"Saya minta para kepala sekolah ini dikumpulkan per kawedanan. Diberikan pembekalan khusus, menyikapi penangkapan oleh Densus 88 itu," katanya pada hari Selasa, 01/11/2022.
"Sebenarnya kalau soal pembinaan tentang NKRI harga mati ini sudah ada di setiap bimtek. Apalagi kepala sekolah. Karena untuk jadi kepala sekolah ini memang harus mengikuti pembinaan terlebih dahulu. Tapi memang repot kalau sudah ‘terpapar’ aliran itu," ujar Bupati menambahkan.
Ia menjelaskan, sebelum AR ditangkap Tim Densus 88 sebenarnya pihaknya sudah mencium gelagat gerakan AR. Karena itu, ia sempat meminta pada Kepala Desa Pangarangan untuk melakukan pendekatan persuasif pada yang bersangkutan.
Sementara itu pascapenangkapan AR, Dinas Pendidikan setempat memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Kecamatan Manding berjalan normal, meski kepala sekolah di SD tersebut telah ditangkap Densus 88.
"Tapi ternyata Densus sudah mengincar dan akhirnya yang bersangkutan ditangkap," katanya menambahkan.
Selain AR, dua orang lagi yang ditangkap Tim Densus masing-masing berinisial NH dan S. Ketiganya dibekuk pada hari Jumat, 28/10/2022. NH ditangkap di Kecamatan Kalianget dan S ditangkap di Desa Pangarangan Sumenep.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Bidang TK dan SD untuk datang ke sekolah tersebut, memastikan KBM tetap berlangsung normal," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Syaputra.
Ia mengaku juga meminta kepala bidang untuk mengumpulkan guru-guru dan pengawas di SD Manding, agar jangan sampai kejadian tersebut terulang.
"Mangkanya sekarang untuk siswa ini di kurikulum merdeka, ada Profil Palajar Pancasila. Ini tentu saja untuk menanamkan rasa cinta pada NKRI sejak dini," ujarnya.
No comments:
Post a Comment