Benarkan dunia belum berakhir, Evan, 3 gol yang bersarang di gawang Myanmar menunjukkan kualitas timnas Indonesia. Kalah menang itu biasa, menikmati permainan itu yang luar biasa. Berkat para pemain enjoy, menikmati laga, membawa hasil yang luar biasa menekuk wakil di piala dunia U19 kemaren.
Semua gol yang tercipta ke jala lawan selama perhelatan berlangsung, gol dari kaki para pemain timnas Indonesia yang terindah dibanding tim lainnya. Setelah gol spektakuler Febri, giliran tadi Evan, Fandi dan Hehanusa memperlihatkan ketajamannya mengoyak jala lawan. Teristimewa Gol spektakuler dari sepakan kaki kiri Hehanusa menjadi gol pemasti pendulang Bronze medal bagi Timnas Indonesia.
Jalannya laga timnas Indonesia vs Myanmar berjalan cukup menarik. Karena kedua tim bermain terbuka. Kedua tim punya peluang yang sama mengoyak jala lawan masing - masing, saling serang dan memperagakan serangan cepat. Myanmar dominan dengan taktik one two dan Timnas Indonesua sesekali melakukan umpan back pass mengandalkan kecepatan sprint Febri.
Dari beberapa peluang yang lahir di babak pertama, gol tinggal menunggu waktu, Myanmar dan Timnas Indonesia punya peluang yang sama. Dan akhirnya menjelang 5 menit babak pertama usai, Paing berhasil menjebol gawang timnas Indonesia. Skor berubah 1-0 untuk tim Myanmar. Sampai peluit panjang babak pertama berakhir skor tidak berubah.
Babak kedua, timnas mulai lebih berani bermain cepat melalui serangan sayap kiri. Disana Febri dijadikan andalan sebagai perusak pertahanan tim Myanmar. Dibantu oleh Willian dan Evan Dimas sebagai playmaker lapangan tengah bergantian secara gelombang membuka pertahanan tim Myanmar.
Akhir lewat serangan balik yang cepat Wilian mengumpan bola ke Febri. Febri mengiring bola adu sprint dengan ato ( nama samaran ) back kanan Myanmar. Febri berhasil memenangkan adu sprint, kemudian memberikan umpan silang. Bola memantul dari kaki pemain Myanmar lalu mengarah ke Evan Dimas, sedikit sentuhan gocekan Evan, kemudian Evan Dimas melepaskan tendangan kaki kiri ke arah gawang, bola memantul ke badan pemain back Myanmar dan merubah arah bola. Kiper Myanmar sudah terlanjur bergerak ke kiri, sementara melesat ke kanan dan GOOOOOOOLLL!!!...
Akhirnya Timnas Indonesia berhasil menyamakan kedudukan, skor menjadi 1-1. Timnas Indonesua masih menguasai jalannya pertandingan. Sesekali Myanmar membahayakan gawang Timnas, namun permainan gemilang dari kiper timnas Indonesia, membuat gawang tetap aman dari terjangan pemain - pemain tim Myanmar. Kemudian melalui serangan balik yang cepat, kembali jala gawang Myamar bergetar, lewat tendangan setengah meter diluar kotak finalti dari Septian. Gol yang memberikan harapan medali perunggu.
Dan akhirnya, dunia benar - benar belum berakhir. Timnas masih terus menggempur pertahanan Myanmar, sementara serangan cepat tim Myanmar hampir selalu kandas di hadang timnas Indonesia. Timnas mulai memanfaatkan lebar lapangan sayap kanan mulai diaktifkan yang mengandalkan Kwan. Strategi ini cukup jitu, pemain Myanmar banyak yang terkena kartu kuning. Dan wasit menghadiahkan kartu merah pada pemain jangkar Myamar sebagai akumulasi kartu kuning.
Situasi semakin menguntungkan timnas, unggul jumlah pemain dimanfaatkan betul oleh timnas, para pemain semakin percaya diri dan tenang dalam mengontrol bola. Lewat sebuah skilimit, bola yang disundul pemain Myanmar ke keluar kotak finalti dikontrol oleh kaki kiri Hehanusa. Sambil membalikkan badan, melewati satu pemain Myanmar langsung melesetkan tendangan torpedo kaki kiri Rizaldi Hehanusa, dan GOOOOOLLLL!.
Kembali gawang Myanmar bergetar. Gol yang sangat indah, gol terspektakuler ke dua diplanet ini disepanjang sejarah persepakbolaan dunia, gol yang menjadi pemasti bagi Timnas Indonesia meraih satu medali, medali perunggu. Gol yang menjadi laga penutup Tim Indonesia dari semua laganya yang selalu memberikan kejutan daru kemampuan skill pemainnya
Selamat buat Timnas.