Laga timnas Indonesia vs Vietnam berakhir imbang, namun hasil ini mempertegas kecurigaan sebelumnya, jika AFF kerjasama dengan tim Vietnam. Mulai dari masalah klasemen yang dibuat timnas Indonesia peringkat 2, kemudian Elcon Bagot tiba - tiba wajib karantina secara mendadak dan terakhir perpanjangan waktu melebihi waktu yang ditentukan.
Sepertinya AFF ingin merancang Vietnam menjadi juara grup B. Itu terlihat setelah AFF mengubah klasemen timnas Indonesia berada dipuncak klasemen. Kemudian sampai akhir - akhir babak kedua kedudukan masih imbang, hingga diberi tambahan waktu 3 menit
Saat pertambahan waktu hingga 3 menit, kedudukan masih imbang, wasit tidak juga menghentikan pertandingan bahkan terus berjalan hingga 7 menit. Sepertinya mereka berharap Vietnam mencetak gol.
Namun sayang, Vietnam tidak mampu kesempatan emas yang diberikan wasit dan panitia AFF. Gawang timnas Indonesia tidak mudah ditaklukkan.
Ini memperkuat kecurigaan sebelumnya, ketika Timnas Indonesia selesai melawan Laos dengan skor 5-1, namun posisi klasemen Indonesia dibuat menjadi runner up.
Kemudian itu diralat, dan Indonesia berada di puncak. Setelah perubahan ini, secara mengejutkan Elcon Baqot di karantina dengan alasan absurd, satu pesawat yang disangkakan positif covid. Ini seperti kesengajaan untuk melemahkan pertahanan Indonesia agar pemain Vietnam bisa mudah mencetak gol.
Ternyata, upaya itu gagal, saat laga berjalan, gawang timnas yang dibombardir Vietnam gagal ditembus. Namun sampai disini belum selesai, mereka mengupayakan waktu perpanjangan dibuat seperti selama mungkin hingga Vietnam mampu mencetak gol.
Dari tiga peristiwa ini, panitia AFF wajib diselidiki apakah ada keterkaitan dengan suap menyuap, karena sangat transparan timnas Indonesia dikacangin panitia AFF. Dan hegemoni tim Vietnam yang terlihat sangat bagus, sudah tidak memiliki nilai apa - apa setelah melihat kejadian baru lalu.
No comments:
Post a Comment