Selama 7 hari terakhir, Nusa Tenggara Timur diguncang oleh 1 gempa berkekuatan 7,3, 4 gempa antara 5,0 hingga 6,0, 16 gempa antara 4,0 hingga 5,0, 54 gempa antara 3,0 hingga 4,0, dan 7 gempa antara 2,0 hingga 3,0.
Sejauh ini belum ada korban luka atau kerusakan besar yang dilaporkan, tetapi penduduk setempat mengatakan mereka merasakan getaran besar.
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter terjadi di lepas pantai provinsi Sulawesi Selatan di Indonesia, mendorong orang-orang untuk mengungsi dari rumah dan bangunan.
Gempa terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat (03:30 GMT) pada hari Selasa di Laut Flores. Itu mempengaruhi wilayah Nusa Tenggara Timur, kata para pejabat
Di Larantuka, salah satu kota di kawasan Nusa Tenggara Timur, warga dikatakan 'panik'.
"Semua orang kaget. Mereka lari dari rumah. Ada yang siap lari ke bukit," kata Takdir, seorang warga kepada BBC Indonesia.
Namun, dia menambahkan bahwa kebanyakan orang sekarang telah "kembali ke aktivitas normal", menambahkan tidak ada tanda-tanda tsunami.
Gempa itu terjadi hanya 10 hari setelah letusan besar Gunung Semeru di pulau Jawa, yang menewaskan sedikitnya 46 orang.
Pasokan Listrik
PT PLN (Persero) milik negara melaporkan pasokan listrik dari 194 gardu listrik di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rusak akibat gempa Laut Flores telah pulih.
"Ada pemadaman di Pulau Adonara akibat gempa. Namun, pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA), semua gardu induk sudah normal," kata Executive Vice President Corporate Communications and Social and Environment Responsibility PT Agung Murdifi, demikian dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pasokan listrik ke Pulau Adonara terputus karena kabel tegangan menengah saling bergesekan saat gempa berkekuatan 7,4 SR terjadi pada pukul 10.20 Waktu Standar Indonesia Barat (WIB), Selasa, katanya.
Saat ini, pasokan listrik ke Pulau Flores telah pulih dengan aman, ungkapnya. Pulau ini mendapatkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), PLTMG Maumere, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Wewaria, serta pembangkit dan saluran transmisi lainnya, tambahnya.
Namun, Wakil Presiden Eksekutif PLN mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTU) Ropa belum beroperasi karena berada di pesisir pantai.
“Kami bersyukur gempa tidak berdampak parah pada infrastruktur kelistrikan. Selain itu, personel lapangan kami selamat,” ujarnya.
Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 13.24 WIB. Waktu setempat, PLN masih standby untuk menjaga pasokan listrik bagi masyarakat, tambahnya.
Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 13.24 WIB. Waktu setempat, PLN masih standby untuk menjaga pasokan listrik bagi masyarakat, tambahnya.
Dia kemudian meminta masyarakat untuk melaporkan gangguan listrik melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi contact center perusahaan di 123.
No comments:
Post a Comment