Rusia kembali menyalahkan desas-desus yang dihembuskan Barat atas ketegangan yang terjadi antara mereka dan tetangganya Ukraina yang semakin intens dalam beberapa waktu belakangan.
Hal tersebut terungkap selama wawancara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dengan media Rusia Kommersant, pada hari Kamis, 17/02/2022, waktu setempat.
"Alasan kepanikan Barat tentang agresi Rusia terhadap Ukraina sepenuhnya fiktif, dan blok NATO yang dipimpin AS perlu mengurangi histerianya," kata Alexander Grushko, seperti dikutip dari RT.
Komentar Grushko menanggapi pernyataan yang dibuat oleh menteri pertahanan negara-negara anggota NATO, yang bertemu pada hari Rabu di Brussels untuk membahas ketegangan saat ini di perbatasan Ukraina.
Secara khusus, anggota blok tersebut telah menyatakan keprihatinannya atas latihan bersama Rusia-Belarus Union Resolve 2022, yang beberapa orang anggap sebagai potensi pendahulu untuk invasi ke Ukraina.
“Latihan sudah selesai; kamu bisa tenang. Unit-unit tersebut kembali ke tempat penempatan permanen mereka, seperti yang direncanakan,” tegas Grushko dalam wawancara tersebut.
Suasana pertemuan para menteri pertahanan NAT0 pada Rabu berpusat di sekitar kekhawatiran bahwa invasi oleh Moskow masih akan terjadi, meskipun sehari sebelumnya ada pengumuman dari Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan mereka akan meninggalkan perbatasan Ukraina.
“Kami sangat prihatin dengan pembangunan militer Rusia dalam skala yang sangat besar, tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di dalam dan sekitar Ukraina, serta di Belarus,” bunyi pernyataan resmi yang diterbitkan dari pertemuan itu.
Dalam wawancara Rabu Grushko juga menggambarkan dugaan peningkatan pasukan Rusia di Belarusia sebagai “mitos”, dan menambahkan bahwa “sayap timur” NATO tidak perlu dikhawatirkan.”
Sebelumnya pada hari Rabu, sebelum pertemuan dimulai, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuduh Moskow "terus membangun militer," mengklaim bahwa barat belum melihat "de-eskalasi di lapangan."
No comments:
Post a Comment