Wednesday, 18 May 2022

Ada Laporan 517 Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Garut Bentuk Satgas

Ada Laporan 517 Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Garut Bentuk Satgas

Ada Laporan 517 Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Garut Bentuk Satgas


Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan di Jakarta, hari Kamis, 12/05/2022. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)






Mencegah dan mengendalikan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda hewan ternak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat membentuk tim satuan tugas (satgas) dan crisis center.


"Kami membentuk 'crisis center' dan satgas, yang kami harapkan akan bisa mengendalikan penyakit ini," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.







Menurut Helmi, Pemkab Garut sejauh ini telah mengambil langkah antisipasi dengan menurunkan tim kesehatan hewan dari Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kelautan Kabupaten Garut dengan memeriksa semua hewan ternak jenis sapi maupun domba.


Selanjutnya, kata dia, Pemkab Garut membentuk tim khusus atau satgas dengan melibatkan unsur dari kepolisian yang bertugas menangani langsung penyebaran, pengendalian, pengobatan terhadap hewan ternak yang terdampak wabah PMK.


"Satgas ini ada dari pemerintah daerah, ada juga dari kepolisian," katanya.


Ia menyampaikan berdasarkan laporan di lapangan ada 517 sapi yang sejak beberapa hari ke belakang terjangkit wabah PMK dengan kondisi mulutnya berliur, serta kuku melepuh.


Tim satgas itu, kata dia, sudah diterjunkan untuk memantau terus setiap perkembangan hewan ternak yang sudah menunjukkan gejala terjangkit agar tidak menular ke hewan lainnya.


Ia menyampaikan berdasarkan laporan di lapangan ada 517 sapi yang sejak beberapa hari ke belakang terjangkit wabah PMK dengan kondisi mulutnya berliur, serta kuku melepuh.


Tim satgas itu, kata dia, sudah diterjunkan untuk memantau terus setiap perkembangan hewan ternak yang sudah menunjukkan gejala terjangkit agar tidak menular ke hewan lainnya.


"Kepada masyarakat pula bahwa PMK ini jenis virus yang tidak menyerang manusia, kalau dimasak (dagingnya) tidak akan menjadi penyakit," katanya

No comments: