Wednesday 18 May 2022

Bocah di Tamansari Jakbar Terkonfirmasi Meninggal Akibat Hepatitis Akut

Bocah di Tamansari Jakbar Terkonfirmasi Meninggal Akibat Hepatitis Akut

Bocah di Tamansari Jakbar Terkonfirmasi Meninggal Akibat Hepatitis Akut


Salah seorang anggota keluarga tengah menunjukkan foto A, bocah yang meninggal diduga akibat terjangkit hepatitis akut di Tamansari, Jakarta Barat, hari Kamis, 12/05/2022. (Suara.com/Faqih Fathurrahman)






Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengungkapkan balita berusia delapan tahun berinisial A di Tamansari yang meninggal bebearapa waktu lalu, terkonfirmasi akibat hepatitis akut.







Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Yudi Dimyati mengatakan, hepatitis akut itu diduga berasal dari hasil penelusuran di rumah korban.


Dari hasil penelusuran, Yudi menyebut korban menempati rumah kurang layak. Mengingat korban memang berasal dari keluarga kurang mampu.


Namun ia belum dapat memastikan penyebab pasti hepatitis akut tersebut.


Yudi mengimbau pada warga sekitar rumah korban untuk melapor ke puskesmas jika mengalami gejala-gejala tertentu.


Gejala hepatitis akut tersebut, seperti panas, kemudian mual, muntah dan nyeri dibagian perut kanan atas.


”Kemudian mulai tanda-tanda kuning langsung hubungi puskemas untuk minta rujukan," katanya.


Sebelumnya diberitakan, seorang anak di Tamansari Jakarta Barat, berinisial A (8) meninggal dunia diduga terjangkit hepatitis akut.


Titi Nurhayati (27) mengatakan, pola makan sang anak memang kurang sehat. Korban kerap mengonsumsi mie instan dan minum-minuman bersoda.


A, lanjut Titi, sedikit membandel jika disuruh mengkonsumsi nasi.


"Dia makan mie-nya itu kuat banget itu. Pagi makan mie. Sama minum yang soda itu kuat banget," katanya ditemui di kediamannya, pada hari Kamis, 12/05/2022.


Titi mengatakan, ia tidak menyangka jika penyakit yang diderita anaknya ternyata cukup membahayakan.


Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mendiagnosa jika A terinfeksi.


"Dokter bilang hepatitis akut. Iya dibilang gitu. Itu sekitar tanggal 17 April," katanya.


Titi mengakui jika bagian tubuh anaknya timbul warna kuning, bahkan hingga di bagian mata. Kuning yang timbul dihampir seluruh bagian tubuh anaknya pun bukan samar, namun nyata sepeti warna kunyit.


Sebagai masyarakat awam, Titi mengira jika warna kuning ditubuh anaknya lantaran anaknya kurang asupan sinar matahari.


"Namanya kita orang awam sakitnya itu, kalau kata bayi gitu kalau kuning mungkin jemur aja nanti juga ilang. Tapi ini kuningnya makin ke sini gak hilang," ujarnya.


Titi juga mengaku, dokter di tempat anaknya dirawat mengatakan, jika hati anaknya sudah tidak berfungsi. Namun dokter, lanjutnya, tidak merinci akibat kegagalan tersebut.


"Dokter juga gak ngerti ya karena hatinya itu sudah gak berfungsi," pungkasnya.


No comments: