Monday, 27 July 2020

Pro Kontra Aksi Demo Tolak Rapid Tes Dan Swab Tes di Bali

Pro Kontra Aksi Demo Tolak Rapid Tes Dan Swab Tes di Bali




Sejumlah elemen masyarakat Bali menggelar aksi protes terhadap kebijakan pemerintah yang mewajibkan rapid dan swab test bagi siapapun yang berkunjung ke Bali.




Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menegaskan, pandemik Covid-19 merupakan bencana kesehatan dunia. Sehingga masyarakat dunia perlu mengantisipasi dan ikut berperan menekan penyebaran virus asal Wuhan, China, tersebut. Termasuk warga Bali.


Dia mengingatkan kepada demonstran di Bali yang menolak kebijakan pemerintah mengenai rapid dan swab test untuk tidak memprovokasi masyarakat yang sudah sejak awal menjaga protokol kesehatan.


“Ingat, bahwa ini adalah bukan masalah kelompok yang demo sendiri. Kalau memang Anda menganggap itu hal yang tidak berguna, ya sudah jalani saja sendiri tidak perlu mengajak orang lain, tidak mengajak semua pihak,” sesal Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, hari Senin, 27 Juli 2020.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Dia berharap masyarakat tidak terpancing dengan adanya arahan sejumlah orang untuk melakukan penolakan terhadap rapid dan swab test. Pasalnya, yang menentukan tertular atau tidaknya oleh virus tersebut hanya bisa dilakukan dengan dua metode tersebut.


Rahmad Handoyo juga meminta agar masyarakat berkepala dingin dalam menghadapi ancaman virus ini.


“Kalau tidak tes swab, untuk menentukan positif tidaknya apa? Gitu lho! Jadi mohon kerja sama semua pihak, mohon redakan suasana hati, mohon berkepala dingin meskipun tidak sesuai, tidak cocok dengan keputusan yang sudah diambil oleh pemerintah, ya mohon untuk bersabar dan legowo ini tentu dalam rangka menyelamatkan masing-masing pribadi maupun masing-masing kelompok maupun semuanya,” bebernya.


Politikus PDI Perjuangan ini menyimpulkan hasil dari pergerakan massa yang tidak menggerakkan pergantian kesehatan dalam melakukan uji coba cepat dan swab.




“Membutuhkan, kita sangat sayangkan, kita berharap kejadian atau langkah itu tidak akan terulang. Karena, hanya akan membuat masyarakat gaduh, membuat masyarakat terbelah, membuat akan melemahkan kita semua dalam kerangka untuk perang melawan Covid-19, ”tutupnya.


Massa di Denpasar, Bali, menggelar aksi berjalan kaki menolak rapid tes dan swab test, dijadikan syarat sertifikasi protokol kesehatan pariwisata.


Dengan membawa spanduk berisikan protes terhadap rapid test dan uji swab, massa yang mengatasnamakan diri mereka, MANUSA, Masyarakat Nusantara Sehat, melakukan aksi jalan kaki.


Aksi long itu dimulai dari Lapangan Timur menuju pintu masuk Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandi Renon, Denpasar.


Tanpa menggunakan masker, mereka menolak rapid test dan uji swab, dijadikan syarat administrasi serta syarat perjalanan melalui pelabuhan ataupun bandara.


Aksi penolakan ini karena massa menganggap rapid dan swab tes tidak efektif. Aksi itu didukung oleh musisi Jerinx dari Superman is Dead. Aksi ini sempat menjadi perhatian warga Denpasar yang berakhir damai, setelah para pengunjuk rasa membubarkan diri.
























Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: