Gempa tektonik kembali mengguncang wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/3). Gempa dengan kekuatan 4,9 skala richter (SR) magnitudo yang terjadi sekira pukul 17.18 WIB ini, meski tidak berpotensi terhadap bencana tsunami, namun guncangan tersebut membuat warga Sukabumi khawatir.
Bahkan, tidak sedikit mereka yang berhamburan keluar rumah karena khawatir gempa akan merusak bangunan kediamannya.
Salah seorang warga Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Ayu Yulia (27) mengaku, saat gempa terasa dirinya sedang berkumpul bersama keluarganya di dalam rumah.
“Saya lagi ngobrol di dalam, tiba tiba terasa bergetar, lihat jendela rumahnya juga sedikit bersuara barang-barang di meja pun bergetar,” kata Ayu kepada Radar Sukabumi.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Ia menyebut, gempa terjadi tak begitu lama, kurang dari lima detik. Namun cukup membuat orang yang berada di dalam rumah berlarian karena panik.
“Iya, bukan hanya keluarga saya saja yang lari keluar rumah. Tetapi, tetangga saya pun sama keluar rumah berhamburan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya, mengatakan, kejadian dan parameter gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi ini, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9 SR.
“Episenter gempa bumi ini, terletak pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT. Iya, lebih tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 10 kilometer,” katanya.
Nah untuk #SobatBMKG yg berada di wilayah Sukabumi, kondisi kualitas udaranya fluktuatif cenderung sedang. Rata2 konsentrasi PM10 dikisaran 67,6 gram/m3. Peduli yuk sama udara yg kita hirup😊#KualitasUdara#BMKG pic.twitter.com/DWUHEfm4gP
— Humas_BMKG (@InfoHumasBMKG) July 28, 2020
No comments:
Post a Comment