Monday, 13 July 2020

Bansos Tahap II Rp. 8 M untuk 17.018 KK di Kota Bogor Siap Disalurkan

Bansos Tahap II Rp.8 M untuk 17.018 KK di Kota Bogor Siap Disalurkan
Warga penerima bansos tahap pertama. Sofyansyah/Radar Bogor


Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan 17.018 KK penerima Bantuan Sosial (Bansos) untuk tahap II , yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor.




Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, saat ini prosesnya sudah final dan sudah ditetapkan dalam surat keputusan (SK) Wali Kota Bogor.


Pemkot Bogor saat ini tinggal kembali melakukan pemindah bukuan dari Pemkot Bogor ke PT POS, sebagai pihak yang bekerjasama untuk menyalurkan bantuan.


“Semua sudah siap, tinggal proses administrasi penyalurannya dalam satu minggu ini sudah selesai,” penjelasan Dedie.


Baca juga: Tips Beraktivitas Di New Normal.


Baca juga: Jam Kerja 2 Sif Jakarta, Berikut Aturan Yang Harus Dipatuhi.


Dedie menjelaskan, anggaran yang disiapkan dari pengeluaran tak terduga (BTT) untuk dua orang sebesar Rp8.509 miliar, masing-masing penerima Bansos mendapatkan Rp500 ribu per KK.


Pemerintah Kota Bogor menargetkan dapat menyalurkan bantuan sosial (Bansos) tahap kedua kepada sekitar 23 ribu penerima warga Kota Bogor di luar kelompok data terpadu keluarga sejahtera (Non-DTKS).


Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan data penerima Bansos sebanyak 17.018 penerima sudah final dan dalam tahap pembuatan Surat Keputusan Wali Kota Bogor.


Menurut Dedie, data 17.018 penerima itu adalah data bersih dan menerima Bansos tahap pertama pada Mei 2020. Pada penyaluran Bansos tahap kedua, untuk Juni 2020, data 17.018 penerima itu sudah final dan akan segera disalurkan.


Menurut Dedie, data 17.018 penerima itu adalah data bersih dan telah menerima Bansos tahap pertama pada bulan Mei 2020. Pada penyaluran Bansos tahap kedua, untuk bulan Juni 2020, data 17.018 penerima itu sudah final, tapi akan ditambah dengan data tambahan sehingga ditargetkan penerimanya mencapai 23 ribu keluarga.




Dedie menjelaskan, data tambahan itu adalah data warga Kota Bogor yang layak menerima bantuan tapi belum terdaftar, sehingga Pemerintah Kota Bogor menghimpunnya dari berbagai saluran usulan seperti melalui jalur RW dan lurah, jalur aplikasi, serta jalur aplikasi Sibadra. "Ada sekitar 15 ribu sampai 20 ribu usulan baru," katanya.


Dari usulan baru tersebut, dilakukan proses seleksi dan verifikasi berjenjang dari beberapa lembaga, seperti RW, lurah, camat, maupun dinas terkait, yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) maupun Dinas Sosial.


"Dari seleksi dan verifikasi itu, kami mencari data penerima baru yang layak sekitar 5.000 penerima dan akan ditambahkan kepada 17.018 penerima yang datanya sudah bersih, untuk penyaluran Bansos tahap kedua, yang sumbernya dari APBD Kota Bogor tahun 2020," katanya.

























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: