Wednesday, 8 July 2020

200 Siswa Positif, Secapa TNI AD Bandung Jadi Klaster Baru

200 Siswa Positif, Secapa TNI AD Bandung Jadi Klaster Baru
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test covid-19 secara Drive-Thru di Taman Balai Kota Bandung. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)


Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan klaster baru covid-19 di dua zona, yakni industri dan institusi pendidikan kenegaraan. Kedua klaster itu kini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi Jabar.




Klaster industri berada di pabrik Unilever di Kabupaten Bekasi. Sedangkan, klaster kedua merupakan klaster institusi pendidikan di Bandung raya dengan 200 siswa terkonfirmasi positif berdasarkan pemeriksaan Swab.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani menuturkan, untuk klaster institusi pendidikan yang dimaksud salah satunya terjadi di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) yang berlokasi di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung.


Tak hanya pemeriksaan corona, Berli menyampaikan bahwa tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar dan Kota Bandung sudah meminta para siswa Secapa AD yang terpapar virus untuk melakukan isolasi mandiri. Kawasan Secapa AD juga sudah melaksanakan penyemprotan disinfektan.


Baca juga: Tips Beraktivitas Di New Normal.


Baca juga: Jam Kerja 2 Sif Jakarta, Berikut Aturan Yang Harus Dipatuhi.


Berdasarkan hasil sementara tes swab di Secapa AD, Berli mengatakan, ada sekitar 200 siswa yang terkonfirmasi positif covid-19. Beberapa di antaranya ada yang dirawat di Rumah Sakit Dustira dan RSPAD Gatot Subroto.


"Jumlah yang terkena kemarin kita masih belum fix, perkiraan di atas 200 yang terpapar," ujar Berli.


Kasus positif baru tersebut, lanjut Berli, sudah dimasukkan ke Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar). "Jadi, terakhir ada 105 dari 126 penambahan kasus itu dari Secapa. Itu bukan rapid tapi swab," ucapnya.


Berdasarkan situs pantau Pikobar, terjadi kenaikan kasus selama beberapa hari terakhir. Salah satunya terjadi pada 4-6 Juli 2020.




Jika pada sebelumnya atau pada 3 Juli, terdapat 29 kasus baru, pada esoknya atau 4 Juli jumlah kasus meningkat menjadi 93. Pun demikian dengan jumlah kasus pada 5 Juli dilaporkan kembali terjadi peningkatan menjadi 106 kasus. Lalu, pada 6 Juli 2020 naik lagi menjadi 126 kasus.


Ketua Gugus Tugas Penanggulangan covid-19 Jabar, Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan terdapat dua klaster baru virus corona di Jabar.


"Daerah Industri, kita sedang lakukan tracing yang masif," kata Ridwan Kamil dalam keterangan pers di Mapolda Jabar, hari Selasa 7 Juli 2020.


Klaster industri, kata Ridwan Kamil, merujuk kasus positif corona yang cukup masif di PT Unilever Indonesia di Kabupaten Bekasi. Pelacakan, lanjut Emil, dilakukan hingga ke tempat tinggal para karyawan, baik di kontrakan hingga indekos.


"Karena itu, kita melakukan tracing dan tracking kepada mereka. Itu sudah terkendali dari sisi penyebaran," tutur Emil.


Selain sektor industri, Emil menuturkan bahwa ada sejumlah institusi pendidikan kenegaraan yang menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Klaster ini berada di wilayah Bandung raya.


"Klaster Kedua ada di institusi pendidikan kenegaraan di Bandung raya. Tidak satu, ada beberapa. Itu juga sudah dikondisikan dan hari ini sampai minggu depan kita akan melakukan tes PCR kepada keluarganya," ucapnya.


Meski tak merinci institusi yang dimaksud, Emil mengatakan bahwa kemungkinan penyebaran Covid-19 coba diredam dengan pelacakan secara agresif. Untuk satu orang yang positif Covid-19, pihaknya akan melakukan pelacakan minimal kepada 1-4 orang anggota keluarga.


"Kita tes keluarga terdekatnya atau riwayat kontaknya untuk memastikan hal tersebut bisa dikendalikan," tegasnya.



























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: