Sunday, 19 July 2020

Lagi Pembajakan WA, Kerabat Tokoh Bogor Diminta Transfer Sejumlah Dana

Lagi Pembajakan WA, Kerabat Tokoh Bogor Diminta Transfer Sejumlah Dana


Aksi kejahatan dengan cara peretasan aplikasi WhatsApp (WA) makin menggila. Peretas berhasil meretas nomor WA beberapa tokoh Bogor, pelaku mengirimkan permintaan sejumlah dana ke calon korban menggunakan nomor WA tokoh Bogor yang di hack.

.


"Sebenarnya saya ada perlu ni sdikit.
"Apa sy tdk mengganggu..?
Klau bisa sy minta tolong di kirimin dana ke Bank BNI no.Rek.094818393 A.n/ sdr.IKHSAN.
Karna sy udh coba kirimin tapi M Bank sy masih troble ini”


Begitu redaksi pesan dari nomor WA Harlan yang dihack pelaku ke calon korban.


Aksi kejahatan dengan cara peretasan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp (WA) kembali terjadi. Kali ini menimpa Senior Vice President Agricon Group Harlan Bengardi. Akun WA-nya diambil orang tak dikenal, hari Jumat, 17 Juli 2020.


Itu bermula ketika Harlan mendapat pesan dari salah satu rekannya di Bogor+Sahabats (Bobats) untuk bergabung dalam grup diskusi daring tentang cara menanggulangi Covid1-19 terhadap lingkungan sekitar. “Saya pribadi dengan hormat mengundang untuk bergabung dengan group ini,” bunyi pesan pendek yang diterima Harlan.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


“Saya pribadi dengan hormat mengundang untuk bergabung dengan group ini,” bunyi pesan pendek yang diterima Harlan.


Sebagai informasi, komunitas Bogor+Sahabats beranggotakan para pemangku kebijakan yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor. Seperti wali kota, bupati, danrem, dandim, pengusaha, rektor, akademisi, tokoh agama, budayawan dan banyak lagi. Anggotanya kurang lebih berjumlah 200 orang


Tanpa curiga Harlan pun mengiyakan permintaan rekannya itu. Termasuk ketika dia diminta untuk memberikan enam digit angka yang yang diterimanya lewat SMS sebagai proses verifikasi masuk ke group.


Dengan alasan keamanan agar group tersebut tidak disalah gunakan. Tanpa curiga Harlan pun mengirim enam digit angka itu ke rekannya. “Setelah saya kirim balik (kode yang diterima lewat SMS) nomor WhatsApp saya langsung di take over. Sudah tidak bisa digunakan lagi. Tapi nomor saya masih bisa,” imbuhnya.


Setelah kejadian itu, dia pun mencoba mengembalikan akun WA-nya dengan menghapus aplikasi WhatsApp di ponselnya, kemudian diinstal ulang. Setelah itu dia memasukan nomornya untuk proses pengaktifan kembali. Seperti biasa penyedia aplikasi mengirim kode OTP (one Time Pasword ) lewat SMS untuk proses verifikasi























⚠ Peringatan Covid-19





























Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: