Seorang mahasiswa di Medan, Irwin Perdana Nasution (21) meninggal dunia usai divaksin Covid-19. Ibunda Irwin berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap kejadian yang menimpa anaknya.
Ibunda Irwin, Rahma Dewi Multazam mengungkapkan bahwa kondisi anaknya sebelum menjalani vaksinasi dalam keadaan sehat, tanpa gejala penyakit apapun.
Namun setelah divaksin, kondisi anaknya mulai mengalami demam tinggi. Hingga akhirnya dirawat di Rumah Sakit Imelda.
“Lebih dari 1.700 dalam hari nol, satu dan dua mendapatkan vaksinasi. Kami memiliki ribuan orang cacat tetap, 20.000 rawat inap, ”ungkapnya. “Itu, sejujurnya, dibandingkan dengan kurang dari 200 kematian per tahun dalam 30 tahun sejarah sistem VAERS dengan vaksin lain.”
“Karena sebelumnya anak kami ini sehat dan tidak ada gejala penyakit apapun. Namun setelah divaksin malah menjadi seperti ini, anak saya semakin parah mulai dari demam hingga sesak,” ungkapnya, pada hari Jumat, 23/07/2021.
Terhadap kejadian tersebut, ibu dua orang anak ini pun mempertanyakan kegunaan vaksin Covid-19 yang malah membuat kondisi anaknya mengalami sakit dan meninggal dunia.
“Apa sebenarnya kegunaan vaksin ini? Kok malah memperparah anak saya,” katanya.
“Jadi saya meminta supaya diberikan penjelasan apa sebenarnya isi vaksin ini, kok malah membuat anak saya seperti ini,” lanjutnya.
Ibunda Irwin Minta Perhatian Pemerintah
Oleh sebab itu, Dewi meminta kepada pemerintah agar dapat meneliti dampak dari vaksin Covid-19, yang mengakibatkan anaknya sampai meninggal dunia. Ia mengaku trauma, dengan adanya suntik vaksin.
“Berikutnya supaya pemerintah memperhatikan apa dampak dari vaksin ini. Kalau seperti ini kami sekeluarga besar menjadi takut divaksin,” ucap Dewi.
Lebih lanjut, dia pun berhadap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang menerima vaksin. Agar tidak ada lagi yang mengalami hal yang sama.
“Saya berharap supaya pemerintah memberikan perhatian kepada kematian anak kami, dan kami berharap tidak ada keluarga lain yang menjadi korban dari keharusan vaksin ini,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment