Saturday 17 July 2021

Presiden Kuba Balas Biden Sebut AS Gagal Hancurkan Negaranya

Presiden Kuba Balas Biden Sebut AS Gagal Hancurkan Negaranya

Presiden Kuba Balas Biden Sebut AS Gagal Hancurkan Negaranya



Presiden Miguel Diaz-Canel membalas cemoohan Presiden Joe Biden dengan mengatakan bahwa upaya Amerika Serikat untuk menghancurkan Kuba terbukti gagal. (AFP/Saul Loeb)





Presiden Miguel Diaz-Canel membalas cemoohan Presiden Joe Biden dengan mengatakan bahwa upaya Amerika Serikat untuk menghancurkan Kuba terbukti gagal.




"Amerika Serikat gagal menghancurkan Kuba walau sudah mengeluarkan miliaran dolar untuk melakukannya," ujar Diaz-Canel, sebagaimana dikutip AFP, pada hari Jumat, 16/07/2021.


Diaz-Canel melontarkan pernyataan ini untuk membalas Biden yang mengatakan bahwa Kuba merupakan negara gagal di tengah demonstrasi di Havana.


"Kuba ampun adalah negara yang gagal dan menindas warganya. Ada beberapa hal yang akan kami pertimbangkan untuk membantu rakyat Kuba. Misalnya, mengirim uang kembali ke Kuba," kata Biden.


Baca juga :Vaksinasi COVID, larangan Ivermectin adalah bagian dari 'kolusi global' untuk 'menyebabkan sebanyak mungkin bahaya dan kematian'


Baca juga :Tips isoman Covid-19


Namun, Diaz-Canel menyatakan bahwa AS-lah yang berupaya menghancurkan Kuba dengan menjatuhkan berbagai sanksi. Namun, sekali lagi Diaz-Canel menyatakan bahwa upaya AS itu gagal.


"Negara itu gagal. Untuk memicu amarah warga, mereka rela menghancurkan 11 juta manusia, menguasai mayoritas rakyat Kuba, Amerika, dan komunitas internasional," ucap Diaz-Canel.


Ia merujuk pada keputusan AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump untuk kembali menerapkan embargo perdagangan yang sudah sempat dicabut di masa Presiden Barack Obama.


Menurut Diaz-Canel, jika Biden memang benar-benar peduli akan rakyat Kuba, ia harus bisa menangguhkan 243 sanksi yang diterapkan AS terhadap negaranya.


Sejak demonstrasi muncul di Kuba pada akhir pekan lalu, Biden terus menyuarakan dukungannya bagi rakyat negara komunis tersebut.


Para warga Kuba menggelar aksi untuk menuntut Diaz-Canel mundur karena dianggap gagal menangani pandemi Covid-19 sehingga rakyat semakin sengsara.




Guna memutus arus informasi selama rangkaian aksi demonstrasi ini, Kuba dilaporkan sempat memutus jaringan internet dan akses media sosial.


Dalam konferensi persnya, Biden mengatakan bahwa AS sedang mencari cara untuk memulihkan akses internet tersebut.


"Kami sedang mempertimbangkan apakah kami memiliki kemampuan teknologi untuk memulihkan akses itu," tuturnya.

No comments: