Orang-orang telah berkumpul untuk memprotes pengenalan kartu COVID-19 di depan Istana Luksemburg di ibukota Prancis, seorang koresponden Sputnik melaporkan pada hari Kamis.
Pemimpin partai Persatuan Republik Populer, Francois Asselineau, meminta para pengunjuk rasa untuk berkumpul di dekat Senat sekitar pukul 15:00 GMT.
Orang-orang menuntut pembatalan izin kesehatan, dengan mengatakan mereka melanggar hak-hak dasar. Spanduk-spanduk yang menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Kesehatan Olivier Veran dan Perdana Menteri Jean Castex "mencuri kebebasan" dapat dilihat di kerumunan.
Di antara para pengunjuk rasa adalah anggota gerakan "Yellow Vests (Rompi Kuning)".
Manifestation en cours devant le #Sénat à Paris pour protester contre le #PassSanitaire et le projet de loi du gouvernement.(@Thms_rnn) #AssembleeNationale #Manif22Juillet #PJLSanitairepic.twitter.com/kR35ufFSw3
— Anonyme Citoyen (@AnonymeCitoyen) July 22, 2021
RUU tentang izin COVID-19 saat ini sedang dalam pengerjaan oleh parlemen Prancis.
Pada 12 Juli 2021, Macron mengumumkan serangkaian pembatasan baru untuk menahan penyebaran COVID-19. Secara khusus, mulai Agustus, restoran Prancis, bar, pusat perbelanjaan, pesawat terbang, dan kereta api jarak jauh akan memerlukan izin khusus yang menunjukkan bahwa seseorang telah divaksinasi atau memiliki hasil tes negatif untuk COVID-19.
Mulai 21 Juli, pass sudah diperlukan saat mengunjungi museum, teater, bioskop, festival, konser, dan taman hiburan. Selain itu, pemimpin Prancis telah memperkenalkan vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan Prancis.
Sabtu lalu, protes besar-besaran terhadap izin dan vaksinasi wajib melanda banyak kota di seluruh Prancis. Unjuk rasa lainnya dijadwalkan pada 25 Juli 2021.
No comments:
Post a Comment