Lonjakan kasus covid-19 akhir - akhir ini melanda di hampir semua, sudah selayaknya yang semestinya di investigasi adalah WHO. Pertama dalam situsnya WHO mencanangkan program vaksinasi dari tahun 2011 - 2020, kedua sejak diumumkan pandemi 11 Maret 2020 kasus terus meningkat, beberapa fitur info pandemi yang digulirkan WHO kerjasama dengan provider sangat cepat bisa diaplikasikan.
WHO sekarang sedang melakukan investigasi lagi ke asal infeksi virus bermula, Wuhan China, bisa dikatakan mengulang investigasi, ini seolah ingin menjauhkan masalah sebenar asal keberadaan virus. Karena ada beberapa kehadiran yang mencurigakan yang datang begitu cepat tidak lama setelah diumumkannya pandemi.
Hanya dalam satu minggu infomarsi covid 19 WHO bisa dilihat di halaman pertama pencarian Google. Ini sesuatu yang janggal, karena jika Google akan melakukan pembaharuan tampilan ada pemberitahuan sebelumnya. Dan kami sebagai programmer takjub satu program bisa diselesaikan dengan sempurna dalam hitungan hari.
Baca juga :Tips isoman Covid-19
Dan pada kenyataannya Google, dalam setiap peluncuran fitur baru, dari mulai pengumuman hingga peluncuran bisa lebih dari satu bulan. Hal inilah yang menimbulkan kecurigaan jika halaman informasi statis di halaman pencarian Google ada proses panjang dari tahapan pembicaraan antara kedua belah pihak dan masa pengerjaan proyek. Ini kemungkinan antara bulan Oktober - November 2019, atau bisa mundur ke belakang.
Tentunya ini perlu untuk diinvestigasi agar tidak menimbulkan kecurigaan, dengan memberikan informasi yang transparan termasuk dokumen kerjasama Google dan WHO.
Begitu pula dengan Facebook, hanya butuh satu minggu untuk meluncurkan fitur jawaban WHO otomatis di Chat WhatsApp sejak diumumkan virus corona sebagai pandemi.
Masalah lain adalah hadirnya Worldameter dari John Hopkins University yang mengakses data perdetik jumlah kasus ditiap negara. Ini juga hadir tidak sampai satu minggu pasca diumumkannya virus corona sebagai pandemi.
Banyak lagi yang kejanggalan lainnya dari WHO, salah satunya merilis data dari biosafety lab Belgia yang di danai Bill Gates Foundation. Bahkan program vaksinasi 2011 - 2020 WHO adalah pelaksanaan dari ambisi Bill Gates Foundations pada tahun 2010. Kemudian keduanya bekerjasama.
Jadi sangat terkesan bahwa tahun 2020 adalah finalisasi untuk merealisasikan program vaksinasi WHO.
Kemudian sejak pemberlakuan pandemi semua diarahkan rujukan yang benar dari WHO, Semua Ilmuwan Virologi ternama yang tidak setuju atau memberikan keterangan berbeda dianggap salah. Ini sangat membahayakan.
Jika semua rujukan WHO dianggap paling benar atau sebagai standar rujukan, maka pemberlakuan lockdown yang ternyata tidak mengurangi jumlah kasus WHO harusnya bertanggung jawab, satu contoh di Inggris, Inggris baru akan melonggarkan pembatasan 19 Juli 2021 namun jumlah kasus covid-19 kian bertambah.
Dan memang sekalipun tidak ada instruksi dari WHO ke sebuah negara dan atau semua negara untuk memberlakuan penguncian, pembatasan dan lain - lain. Namun pada kenyataannya pejabat di setiap Negara selalu menyebutkan WHO sebagai alibinya ketika apa yang akan diberlakukanya ada pertentangan di Negara.
Diluar WHO, masih banyak hal yang mencurigakan kehadirannya begitu sangat cepat, salah satunya pendistribusian alat bantu napas yang yang menyebar di setiap negara, tentunya dalam proses produksi dibutuhkan waktu cukup lama agar terpenuhinya kebutuhan tersebut, karena harus memproduksi diluar kebiasaan, walaupun tampaknya pada awal mula seakan ada kekurangan, seperti droping tabung oksigen Rusia dikirim untuk AS.
Banyak hal lainnya lagi yang menimbulkan kecurigaan apa yang datang dari WHO yang layak untuk dilakukan investigasi pada Tedros cs.
No comments:
Post a Comment