Tuesday 26 January 2021

China akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan di tengah ketegangan dengan AS

China akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan di tengah ketegangan dengan AS

China akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan di tengah ketegangan dengan AS













FOTO FILE: Pemandangan dari udara China yang menduduki Subi Reef di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang disengketakan 21 April 2017. REUTERS/Francis Malasig/Pool










China pada hari Selasa mengatakan akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan minggu ini, hanya beberapa hari setelah Beijing marah pada masuknya grup kapal induk AS ke perairan yang disengketakan.




Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim negara itu melarang masuk ke sebagian perairan di Teluk Tonkin di sebelah barat semenanjung Leizhou di barat daya China dari 27 Januari hingga 30 Januari, tetapi tidak memberikan rincian kapan latihan tersebut dilakukan dan akan terjadi atau pada skala apa.


Grup kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt memasuki Laut China Selatan pada Sabtu untuk mempromosikan "kebebasan laut", kata militer AS, beberapa hari setelah Joe Biden memulai masa jabatannya sebagai presiden.


Perairan yang diperebutkan telah menjadi titik nyala lain dalam hubungan bilateral yang semakin sulit antara Beijing dan Washington. Militer AS terus meningkatkan aktivitasnya di sana dalam beberapa tahun terakhir karena China menegaskan klaim teritorialnya di wilayah yang berkonflik dengan negara-negara tetangga termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Taiwan.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Pengumuman latihan di Teluk Tonkin, tepat di timur Vietnam, datang ketika negara Asia Tenggara itu membuka kongres penting Partai Komunis di Hanoi.


China pada Senin mengeluh bahwa Amerika Serikat sering mengirimkan pesawat dan kapal ke Laut China Selatan, yang dilalui triliunan dolar dalam arus perdagangan setiap tahun, untuk "melenturkan ototnya" dan mengatakan tindakan seperti itu tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan.

No comments: