Tanah Longsor di Sumedang, 11 Orang Tewas Tertimbun
Sebanyak 11 orang tewas dalam bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, hari Sabtu malam, 09/01/2021. Sementara 18 warga lainnya terluka akibat bencana ini.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya mengatakan longsor dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil.
Longsor terjadi sekitar pukul 19.30 WIB tadi malam. Saat itu petugas tengah mengevakuasi korban dari longsor yang terjadi sebelumnya pada pukul 16.00 WIB.
"Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar," kata Raditya.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Ia mengatakan BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.
BNPB menurutnya juga telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.
Danramil Sumedang Jadi Korban Tewas Longsor Sumedang
Komandan Rayon Militer (Danramil) Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Kapten (Inf) Setio Pribadi turut jadi korban tewas dalam bencana tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada hari Sabtu malam, 09/01/2021. Turut jadi korban tewas Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang.
Dalam keterangan tertulisnya, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan dalam catatan saat ini ada 11 orang korban tewas dan 18 terluka.
"Dari jumlah meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban," kata Raditya, Minggu.
No comments:
Post a Comment