Monday 11 January 2021

Gunung Mas Longsor, Jalur Kendaraan Dialihkan ke Jalur Alternatif

Gunung Mas Longsor, Jalur Kendaraan Dialihkan ke Jalur Alternatif

Gunung Mas Longsor, Jalur Kendaraan Dialihkan ke Jalur Alternatif













Kawasan Gunung Mas Bogor longsor, jalur puncak ditutup, kendaraan dialihkan ke jalur alternatif (Foto: Ismet Selamet/detikcom)







Hari Minggu malam, 10/01/2021, terjadi bencana tanah longsor di Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, jalur Puncak ditutup sementara.




Material longsor menutup badan jalan dan membuat jalur utama dari Cianjur menuju Bogor dan Jakarta ataupun sebaliknya tertutup.


Arus kendaraan pun sementara dialihkan ke jalur alternatif. “Arus sementara ditutup. Kendaraan yang akan mengarah atau dari Cianjur, agar menggunakan jalur Sukabumi atau Jonggol,” begitu bunyi informasi yang disampaikan Satlantas Polres Bogor melalui akun Instagram @tmcpolresbogor.


Sementara itu, Hingga Senin dini hari, 11/01/2021, kurang lebih pukul satu setengah malam dini hari, akses masih ditutup. Anggota Satlantas Polres Cianjur masih bersiaga dan mengarahkan pengendara yang hendak ke Puncak atau Jakarta untuk melalui jalur alternatif.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


“Karena ada longsor di Puncak tepatnya kawasan Gunung Mas. Arus lalu lintas ditutup dan pengendara kami alihkan untuk melalui jalur alternatif Sukabumi atau Jonggol, karena memang akses jalur Puncak tidak bisa dilalui,” kata KBO Lantas Polres Cianjur, Iptu Yudhistira, paada haru Senin, 11/01/2021.


Dia belum bisa memastikan kapan akses akan kembali dibuka. Namun kemungkinan jalur puncak baru bisa dilalui Senin pagi.




“Kami terus koordinasi dengan Polres Bogor. Informasinya sudah dilakukan penanganan, tapi membutuhkan waktu. Paling cepat subuh, tapi kemungkinan pagi baru bisa normal dan bisa dilalui,” kata Yudhistira.


No comments: