Monday, 12 July 2021

Lebih Enam Ribu Pasien Covid-19 di Bogor Jalani Isolasi Mandiri

Lebih Enam Ribu Pasien Covid-19 di Bogor Jalani Isolasi Mandiri

Lebih Enam Ribu Pasien Covid-19 di Bogor Jalani Isolasi Mandiri









"Orang pertama yang mereka hubungi saat gerakan bandit dihadang adalah Emmanuel Sanon," kata Charles kepada wartawan, Minggu, seperti dikutip Acento.




Berdasarkan data yang ada, pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan berjumlah 7514 orang. Sementara kapasitas ruangan khusus perawatan pasien Covid-19 di Kota Bogor hanya berjumlah sekitar 1200 tempat tidur.


"Artinya masih ada sekitar 6000 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi. Baik di pusat isolasi wilayah dan pusat isolasi Kota Bogor, maupun isoman di rumah masing-masing. Makannya kami minta Satgas Covid-19 wilayah harus mendata secara teliti siapa-siapa pasien yang sedang isoman," katanya, Senin 12 Juli 2021.


Dengan kondisi tersebut, tentunya ada risiko tingkat penyebaran virus yang lebih tinggi lagi. Oleh karenanya, semua jajaran di wilayah dari mulai kecamatan, kelurahan, LPM, kader kesehatan, hingga karang taruna ikut membantu melakukan pendataan yang lebih maksimal terhadap pasien isoman.


Pendataan itu meliputi lokasi warga yang terpapar, kemudian berapa banyak orang yang kontak erat, serta segera melakukan konsolidasi dengan lurah atau camat.


Dedie juga meminta semua unsur tersebut memastikan, mereka yang tidak melakukan isolasi di rumah sakit, juga mesti mendapatkan perhatian fasilitas kesehatan di tingkat wilayah, seperti puskesmas.


"Paling tidak mendapat obat standar saja, itu yang penting. Jadi sudah dipastikan bahwa rumah sakit di Kota Bogor tidak mampu menampung semua pasien yang membutuhkan. Tapi kita tidak bisa tinggal diam, harus ada visitasi," terangnya.


Dedie juga menyampaikan hasil keputusan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk wilayah RT maupun RW yang masuk dalam Zona Merah serta bagaimana cara penanganannya.


Beberapa di antaranya ialah, bila terdapat RT Zona Merah harus dilakukan pelaksanaan One Gate System. Jadi, akses masuk dan keluar wilayah tersebut hanya satu dengan kontrol yang ketat.




Lalu, wilayah Zona Merah harus terus dilakukan disinfektasi. Dedie mengatakan, BPBD dan Perumda Tirta Pakuan diberdayakan untuk melakukan sterilisasi.


"Lalu dalam keputusan bersama juga menutup area publik termasuk tempat ibadah. Semaksimal mungkin tempat ibadah tidak difungsikan dulu, terutama bagi RT yang Zona Merah," jelasnya.


Begitupula pembatasan kegiatan masyarakat hingga pukul 20.00 WIB. Sudah tidak ada lagi aktivitas pada waktu tersebut. Tak terkecuali untuk anak - anak dan remaja.


"Hari ini Bogor 22 - 25 persen yang terpapar adalah anak - anak. Tolong diingatkan kembali oleh kita semua, untuk memberikan pemahaman bahwa hari ini terjadi peningkatan kasus di usia remaja dan anak - anak," sebutnya.


Dalan keputusan juga ditegaskan bahwa wilayah harus mengaktifkan posko satgas Covid-19 RW dengan satu Polisi RW serta satu Babinsa. Fokusnya untuk melakukan pendampingan dan dibebaskan tugaskan dari kegiatan rutin.


"Kemudian ditingkatkan lagi pendataan, tracing serta memberikan bantuan sembako bagi masyarakat yang melakukan isolasi," tutup Dedie

No comments: