Pandemi Corona Bisa Jadi Endemi itu Karena Rusia dan China Bisa buat Vaksin
WHO menyebutkan peringatan bahwa Pandemik Covid-19 bisa menjadi Endemik. Peringatan ini sama dengan issue yang dilempar Inggris mengenai varian baru corona yang lebih cepat penyebarannya. Keduanya tidak memiliki dasar ilmiahnya sama sekali.
Peringatan dan issue tersebut tidak lebih seperti teror untuk menakut - nakuti masayarakt di dunia, setelah WHO dan Barat berhadapan dengan kenyataan, Rusia dan China mampu membuat vaksin covid-19 dan diminati beberapa negara. Tentu ini diluar ekspektasi mereka yang mengira akan mendominasi dunia dalam penjualan vaksin covid-19.
Peringatan dan issue yang dimaksud tidak memiliki dasar ilmiah, pertama sesuatu yang tidak mungkin satu jenis virus bisa bermutasi dalam waktu singkat kecuali ada satu rekayasa. Kedua sampai dengan hari ini sejak corona mampu melemahkan sistim kekebalan tubuh belum ada alat yang mampu mendeteksi virus corona, swab test yang digunakan itu sudah ada dan digunakan untuk mendeteksi virus dan salah satu virus anthrax yang menjadi andalan barat sebagai senjata biologis.
Ketiga adalah alat tes corona yaitu rapid test antigen, ini juga lebih parah lagi karena hasil test bisa menghasilkan positif covid-19 palsu. Alat ini diproduksi oleh John Hopkins University yang milik Bill Gates. Alat ini kami mencurigai diproduksi dan didistrubisikan ke negara berkembang melalui rekomendasi WHO dengan tujuan agar pandemik dapat diperlama atau diperpanjang lagi.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Bagi Anda yang akan di rapid tes sebaiknya dalam kondisi badan cukup prima atau Fit, jika tidak Anda yang terserang flu di rapid antigen bisa terdeteksi positif.
Sejak Rusia menjadi negara pertama yang berhasil membuat vaksin anticovid-19, Rusia terus mendapatkan tekanan dari barat, AS dan Jerman dengan memberikan sanksi pada tim kesehatan Rusia yang terlibat dalam pembuatan vaksin Sputnik V dan masalah Navalny serta pencurian data.
Tekanan ini tidak berhasil melemahkan Rusia, maka kemudian Inggis melalui perdana menterinya melemparkan Issue variant corona. Ini tentu dalam kaitan vaksin sputnik V dan vaksin yang diproduksi China. Tujuannya agar kedua vaksin tersebut menjadi tidak diminati karena akan dianggap belum bisa menanggulangi varian baru.
Kemudian varian baru corona ini dijawab oleh Barat melalui bill gates dan anthony faucy, bahwa vaksin buatan barat mampu melemahkan virus varian baru.
Semua menjadi terang benderang bahwa virus corona ini sama halnya dengan ebola adalah hasil rekayasa Barat dengan tujuan akhir menjual vaksin untuk mengalahkan dominasi perdagangan Timur (China) yang dalam satu dekade ekonomi dan perdagangan dikuasai oleh China.
Bukti pendahuluan ini diindikasikan sebagai virus yang disebar oleh fedalis Barat adalah sejak akhir Februari dan awal Maret 2020 corona resmi disebut sebagai covid-19, secara serentak Google dan Facebook (app Facebook dan WhatsApp ) sudah siap ruang halaman untuk WHO dan worldameter milik bill gate resmi sebagai tabung data statistik penyebaran virus. Saat itu pula secara singkat mampu diproduksi besar - besar alat pengukur suhu yang didistribusikan ke negara - negara berkembang.
Dari sudut programmer pembuatan kode untuk menampilkan satu ruang dalam satu media itu tidak bisa dikerjakan secara singkat dibutuhkan satu hingga dua bulan paling cepat.
Terakhir, sejak vaksin final diproduksi masal, mereka yang tidak mau divaksin diberi label oleh Barat sebagai kelompok 'anti vaksin'.
No comments:
Post a Comment