Saturday, 13 February 2021

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Jepang Longgarkan Isolasi Covid

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Jepang Longgarkan Isolasi Covid

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Jepang Longgarkan Isolasi Covid











PM Jepang Yoshihide Suga berencana melonggarkan isolasi pasien covid-19 karena kenaikan kasus bunuh diri. (AFP/BEHROUZ MEHRI)










Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membentuk satuan tugas khusus yang ditunjuk untuk mengurangi isolasi covid-19 pada hari Jumat, 12/02/2021. Alasannya, isolasi telah mendorong angka bunuh diri meningkat dalam 11 tahun terakhir.




Menurut Suga, kematian bunuh diri akibat isolasi mandiri.


"Wanita khususnya, merasa lebih percaya dan menghadapi peningkatan angka bunuh diri," kata Suga dikutip Nikkei Asia.


"Saya ingin memeriksa masalahnya dan mengajukan strategi yang komprehensif," lanjut Suga.


Tetsushi Sakamoto yang ditunjuk sebagai kepala satuan tugas corona Jepang dijadwalkan akan mulai membentuk tim antar lembaga.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


"Saya berharap untuk mempromosikan kegiatan yang mencegah kesepian dan isolasi sosial serta melindungi hubungan antar sesama," imbuh Sakamoto.


"Kami akan mengerjakan pendekatan komprehensif untuk mengatur berbagai tindakan," tambahnya.


Di Jepang, rasa 'kesepian' menimpa berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, remaja, wanita dan orang tua.


Menurut Suga, pandemi virus corona hanya memperburuk keadaan. Masyarakat didorong untuk tinggal di rumah dan menghindari situasi keramaian.




Kelompok lansia di Jepang yang tidak terbiasa berkomunikasi secara daring menjadi lebih terisolasi dari dunia luar.


Pemerintah Jepang percaya tantangan semacam itu telah berkontribusi pada peningkatan kasus bunuh diri dari 750 menjadi 20.919 pada 2020, menurut data awal dari polisi dan Kementerian Kesehatan. Ini merupakan peningkatan pertama sejak 2009, tepat setelah krisis keuangan global.


Sementara, kasus bunuh diri di kalangan pria terjadi selama 11 tahun berturut-turut, kasus bunuh diri di kalangan wanita meningkat untuk pertama kalinya dalam dua tahun menjadi 6.976 kasus.


Sebanyak 440 siswa SD, SMP, dan SMA juga tewas karena bunuh diri pada November 2020, jumlah tertinggi sejak 1980 silam.

No comments: