Wednesday 24 February 2021

BPBD: Tak Ada Warga Terisolasi Imbas Longsor Jalan di Cianjur

BPBD: Tak Ada Warga Terisolasi Imbas Longsor Jalan di Cianjur

BPBD: Tak Ada Warga Terisolasi Imbas Longsor Jalan di Cianjur








Ilustrasi. (Oky Lukmansyah)











Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi menyebutkan, pergerakan tanah memutus akses jalan sepanjang 150 meter. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, karena kondisi jalan saat ini tidak bisa dilalui kendaraan. “Warga terpaksa mencari jalan setapak dan melalui pematang sawah,” ucap Nanang.




Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur memastikan tak ada warga yang terisolasi imbas jalan utama penghubung kampung amblas.


"Tidak ada yang terisolasi, ya," ujar Sekretaris BPBD Cianur, Irfan Sopyan, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/2).


Irfan melontarkan pernyataan ini setelah Antara melaporkan bahwa sekitar 1.300 warga di lima kampung di Desa Batulawang, KecamatanCipanas, terisolasi karena jalan utama penghubung antar-kampung amblas akibat longsor.


Berdasarkan data BPBD Cianjur, infrastruktur jalan desa yang retak sepanjang kurang lebih 250 meter. Ada pula jalan yang ablas sekitar 200 meter.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


"Aktivitas warga terhambat karena tidak ada jalan alternatif yang bisa dilalui, kecuali dengan cara berjalan kaki menelusuri pematang sawah di bagian atas jalan yang amblas,"kata Irfan.


Selain itu, longsor juga menyebabkan 11 rumah dengan penghuni total 50 orang terkena dampak dan terancam. Sekitar 2 hektare lahan pertanian juga terdampak.


Menurut Arif, hingga saat ini hujan masih mengguyur lokasi. Pergerakan tanah pun masih terjadi. Dengan demikian, lokasi masih dalam keadaan rawan.


Lihat juga: Pesantren di Pamekasan Tertimpa Longsor, 5 Santri Meninggal Kepala Desa Batulawang, Nanang Rohendi, sebelumnya juga mengatakan bahwa jalan penghubung utama antarkampung itu amblas setelah hujan deras yang menyebabkan tebing di bagian bawah jalan amblas.


Akibatnya, landasan jalan putus dan terseret sedalam 20 meter. Akses menuju ke lima kampung pun tidak dapat dilalui.




Warga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan usaha ekonomi, sehingga pihaknya berharap ada bantuan alat berat untuk membuka kembali akses jalan tersebut.


Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan BPBD Kabupaten Cianjur untuk membangun tempat pengungsian sebagai upaya antisipasi ketika warga harus dievakuasi.

No comments: