Sunday, 21 February 2021

9 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Perawat Erny Positif Covid-19, Meninggal Saat Dirawat

9 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Perawat Erny Positif Covid-19, Meninggal Saat Dirawat

9 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Perawat Erny Positif Covid-19, Meninggal Saat Dirawat


























Blitar - Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Erny Kusuma Sukma Devi, meninggal saat dirawat karena terinfeksi Covid-19.




Erny dinyatakan positif Covid-19 pada hari kesembilan setelah disuntik vaksin Covid-19 pada 28 Januari 2021.


Setelah dirawat selama delapan hari, perempuan berusia 33 tahun itu meninggal pada hari Minggu, 14/02/2021.


Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyu Endah Woro Utami tak tahu dari mana perawat itu tertular Covid-19. Sebab, di lingkungan kerja tak ada pegawai yang positif Covid-19.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Saat ditanya tentang kemungkinan Erny terinfeksi usai menerima vaksin Covid-19, Woro menjelaskan, vaksin tersebut telah teruji dan aman digunakan.


"Vaksin kan memang berisi virus, tapi virus yang sudah dimatikan atau inactive," kata Woro saat dikonfirmasi, hari Minggu, 21/02/2021.


Woro mengaku, pihaknya telah melaporkan kronologi kematian Erny ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.


"Segala analisis (asal infeksi dan penyebab kematian) kami kembalikan ke Pemerintah Provinsi," kata dia.




Selama dirawat, Erny dalam kondisi stabil dan tak memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Tetapi, kondisi fisik Erny yang obesitas disebut menjadi salah satu faktor.


"Apapun ini (apakah karena vaksin atau infeksi Covid-19) karena kondisinya sangat individu (kasuistik/unik). Respons masing-masing individu terhadap vaksin atau Covid-19 (berbeda-beda). Kebetulan dia gemuk ya. Karena kalau gemuk risikonya berat," jelasnya.


Woro menjelaskan, kasus yang menimpa perawat Erny tak membuat surut keinginan tenaga medis di RSUD Ngudi Waluyo Blitar untuk menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.


"Mereka (tenaga medis) paham betul harus divaksin. Dan kita tertinggi lho. Sekitar 90an persen nakes kita ikut vaksin. Bahkan yang di atas 60 tahun mereka siap divaksin," kata Woro.


"Mereka (tenaga medis) paham betul harus divaksin. Dan kita tertinggi lho. Sekitar 90an persen nakes kita ikut vaksin. Bahkan yang di atas 60 tahun mereka siap divaksin," kata Woro.


Sebanyak 2.895 tenaga medis di Kabupaten Blitar telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangkan dosis kedua telah diberikan kepada 2.530 tenaga medis.


Sementara, 2.510 penerima telah mendapat vaksin Covid-19 di Kota Blitar. Sedangkan 2.068 orang di antaranya telah menerima dosis kedua.


Sebanyak 4.232 kasus positif Covid-19 tercatat di Kabupaten Blitar hingga Sabtu (20/2/2021). Jumlah kematian sebanyak 359 kasus dan kasus aktif 234 orang.


Sedangkan di Kota Blitar, tercatat 1.941 kasus positif Covid-19, 91 di antaranya meninggal.




Kepala Mutu dan Pelayanan Medis RSUD Ngudi Waluyo dr Arif mengatakan, sebanyak 572 tenaga medis di rumah sakit itu disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama. Tersisa 170 tenaga medis yang belum disuntik.


Untuk dosis kedua, lanjut Arif, sebanyak 560 tenaga medis RSUD Ngudi Waluyo telah mendapatkannya.


"Kekurangan yang ada masih menunggu kiriman vaksin selanjutnya," ujarnya.

No comments: