Friday, 19 February 2021

99 RT dan 34 RW di Jakarta Terendam Banjir, 694 Orang Mengungsi

99 RT dan 34 RW di Jakarta Terendam Banjir, 694 Orang Mengungsi

99 RT dan 34 RW di Jakarta Terendam Banjir, 694 Orang Mengungsi











Anak-anak bermain saat banjir di kawasan Tebet Barat, Jakrta, Kamis (18/2/2020).Banjir tersebut dikarenakan intensitas hujan yang tinggi. (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)










DKI Jakarta hari ini cukup banyak wilayah yang dilanda banjir. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, 34 RW d 99 RT yang tergenang dengan ketinggian air berbeda-beda.




Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, saat ini beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terdampak genangan, akibat intensitas hujan tinggi. Untuk wilayah Jakarta Barat, meliputi 3 Kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi.


Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur meliputi 9 Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi. Banjir di sana disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter.


“Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan,” kata Sabdo dalam keterangan tertulis, pada hari Jumat, 19/02/2019.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Dia menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta telah mengerahkan personel dan pompa mobile untuk mempercepat penyedotan air di kawasan pemukiman dan jalan raya yang terdampak genangan. Pemantauan dan pengoperasian Pintu Air juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam mengalirkan air.


Pemprov DKI Jakarta menargetkan genangan dan banjir bisa surut dalam kurun waktu 6 jam dihitung sejak hujan berhenti dan tidak ada lagi luapan kali atau saluran.


“Jika masih ada luapan dari Kali atau saluran, maka tidak bisa juga untuk mengaliri air. Untuk saat ini, sejumlah wilayah masih terdampak genangan lantaran adanya luapan PHB dan Kali. Seperti yang terjadi di Jakarta Timur,” jelasnya.


Jajaran BPBD Provinsi DKI Jakarta juga telah mendistribusikan logistik yang menjadi kebutuhan warga terdampak genangan, serta mendirikan tenda pengungsi dan posko BPBD. Tak hanya itu, untuk memastikan warga terdampak genangan mendapatkan bantuan pangan maupun kebutuhan harian lainnya, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta juga telah mendirikan Dapur Umum dan menyalurkan sejumlah bantuan.


Salah satunya, yang telah dilakukan oleh Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur, yakni mengoperasikan dapur umum di GOR Jakarta Timur, Jalan Otista, Cipinang Cempedak, Jatinegara. Untuk tahap awal, 20 anggota Tagana yang bertugas di dapur umum akan menyiapkan 2.530 boks makanan siap saji termasuk air mineral untuk kebutuhan makan siang dan malam warga yang terdampak genangan.






No comments: