Tuesday, 7 December 2021

Dampak Erupsi Semeru - 22 Meninggal Dunia, 2.004 Mengungsi, 27 Hilang

Dampak Erupsi Semeru - 22 Meninggal Dunia, 2.004 Mengungsi, 27 Hilang

Dampak Erupsi Semeru - 22 Meninggal Dunia, 2.004 Mengungsi, 27 Hilang


Sampai dengan Senin (6/12) sore, jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 22 orang. Sedangkan 27 orang masih hilang. (AFP/ADEK BERRY)






BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat sampai hari Senin sore, 06/12/2021, jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 22 orang. Korban meninggal dunia itu ditemukan di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.







"Jumlah korban meninggal yang dilaporkan oleh Pusdalops BNPB itu 22 orang. Di Kecamatan Pronojiwo 14 orang, di Kecamatan Candipuro delapan orang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari saat konferensi pers virtual, hari Senin, 06/12/2021.


Abdul menjelaskan, dari 14 orang yang meninggal dunia di Pronojiwo, sebanyak lima korban belum teridentifikasi. Kemudian, dua korban meninggal di RSUD Pasirian, dan tiga lainnya ditemukan di RT16/RW 5 Curahkoboan pukul 14.15 WIB.


Lebih lanjut, sembilan korban di Pronojiwo yang sudah teridentifikasi, saat ini sudah dimakamkan. Sementara, dari delapan korban yang ditemukan di Candipuro, satu korban belum teridentifikasi.


"Sehingga jumlah korban meninggal per 17.30 WIB adalah 22 orang, 13 sudah dikenali, tujuh proses identifikasi. 12 yang sudah teridentifikasi itu sudah dimakamkan," katanya.


Berdasarkan data BNPB, setidaknya 5.205 warga sekitar terdampak akibat erupsi tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 2.004 jiwa mengungsi di 19 titik.


"Pengungsi di 19 titik total 2.004 jiwa, rincian 305 di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian," ujarnya.


Sementara itu, sebanyak 27 orang masih dinyatakan hilang akibat erupsi. Mereka masih menjadi fokus pencarian oleh tim pencarian dan penyelamatan korban.


Basarnas menyebut faktor cuaca menjadi penghambat pihaknya melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban erupsi Gunung Semeru







"Kendala di lapangan memang pertama masalah cuaca, jadi seperti ini, kami dapat laporan di lapangan bahwa turun hujan, ini memang menjadi kendala bagi petugas-petugas pencarian," kata Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal Wurjanto.


Wurjanto menyatakan pencarian difokuskan ke tiga area untuk mencari korban hilang. Ia berharap cuaca di lapangan dapat membaik, sehingga pencarian oleh Tim SAR bisa terus dilakukan.


"Pertama pencarian di area Desa Curah Koboan dan Desa Kajar Kuning, kedua area pencarian di tambang pasir satuan, kemudian yang ketiga area pencarian di kampung Renteng dan Bondeli," kata Wurjanto



No comments: