Gorbachev berharap Biden bertujuan untuk memulihkan kepercayaan antara AS dan Rusia
©Sergey Bobylev/TASS/
Moscow - Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev berpendapat bahwa Joe Biden, yang memenangkan pemilihan presiden AS menurut proyeksi media terkemuka di negara itu, memahami pentingnya hubungan antara AS dan Rusia, dan berharap bahwa Rusia dan AS akan mampu untuk memulihkan rasa saling percaya.
Dalam sebuah komentar kepada TASS pada hari Minggu, Gorbachev mencap Biden sebagai "orang terkenal dengan banyak pengalaman baik dalam kebijakan dalam negeri maupun luar negeri."
Gorbachev mengatakan kepada TASS bahwa dia telah bertemu dengan Biden beberapa kali, yaitu saat menjabat sebagai Wakil Presiden AS. "Saya telah bertemu dengannya beberapa kali; terakhir kali pada Maret 2009. Saat itu dia menjabat Wakil Presiden. Kami berbicara hampir satu jam di Gedung Putih, lalu Presiden (Barack) Obama bergabung dengan kami," kata mantan pemimpin Soviet itu. "Kami melakukan percakapan yang detail dan bersahabat. Saya mendapat kesan bahwa dia memahami pentingnya hubungan dengan Rusia," tambahnya.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
"Saya berharap Joe Biden akan berusaha untuk menormalisasi hubungan dan memulihkan kepercayaan antara negara kita. Saya yakin ini adalah kepentingan Amerika dan Rusia," kata Gorbachev.
"Ada banyak minat dalam pemilihan ini di seluruh dunia, dan ini bisa dimengerti. Ini adalah tempat AS dalam politik global: hubungan dengan Amerika penting bagi semua orang, untuk setiap negara," kata Gorbachev kepada TASS, hari Minggu. "Saya yakin bahwa Rusia juga membutuhkan hubungan baik dengan AS, tetapi tidak dengan biaya berapa pun, tentu saja," kata Gorbachev.
Pada tanggal 3 November, warga Amerika menuju tempat pemungutan suara untuk memilih 435 perwakilan untuk DPR, 35 senator dari 100 untuk Senat, dan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat. Penghitungan suara masih berlangsung, meskipun media terkemuka AS memproyeksikan calon dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah memenangkan pemilihan presiden. Biden telah mengumumkan kemenangan pemilihannya, sedangkan Presiden AS yang sedang menjabat Donald Trump mengklaim dia akan menyatakan kasusnya pada hasil pemungutan suara di pengadilan.
No comments:
Post a Comment