Seorang Pria Ditikam Selama Bentrokan Antara aktivis Sayap Kiri dengan Pendukung Trump di DC
Seorang pria muda ditikam dari belakang selama konfrontasi kekerasan antara aktivis sayap kiri dan pendukung Presiden AS Donald Trump di Washington, DC, pada Sabtu malam, The Washington Post melaporkan pada hari Minggu, mengutip seorang pejabat pemadam kebakaran.
Menurut The Washington Post, kekerasan antara pendukung Trump dan kontra-pengunjuk rasa meletus lima blok dari Gedung Putih. Orang-orang di kedua sisi, serta dua petugas polisi, terluka dalam bentrokan. Apalagi, setidaknya 10 orang ditahan setelah konfrontasi.
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa pria berusia 20-an ditikam dan kemudian dibawa ke rumah sakit dengan luka serius.
All out brawl between Proud Boys and Antifa in the streets of DC. pic.twitter.com/dIp1aNfyGV
— Matthew Miller (@mattmiller757) November 15, 2020
Seorang koresponden Sputnik telah melaporkan bahwa ribuan orang berunjuk rasa pada hari Sabtu di ibu kota negara itu untuk menuntut empat tahun lagi bagi petahana Partai Republik dan menggemakan klaimnya bahwa pemilihan itu dicuri darinya dalam skema penipuan besar-besaran.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Di tengah kekerasan terhadap para pendukungnya, Trump mengutuk aktivis sayap kiri, meminta polisi di ibu kota AS untuk bertindak sesuai, dan tidak "menahan diri".
"ANTIFA SCUM lari ke bukit hari ini ketika mereka mencoba menyerang orang-orang di Reli Trump, karena orang-orang itu melawan balik secara agresif. Antifa menunggu hingga malam ini, ketika 99% hilang, untuk menyerang #MAGA yang tidak bersalah ('Make America Great Again', Motto Trump) People. DC Police, ayo pergi.. lakukan tugasmu dan jangan menahan diri !!! ", tweet Trump.
ANTIFA SCUM ran for the hills today when they tried attacking the people at the Trump Rally, because those people aggressively fought back. Antifa waited until tonight, when 99% were gone, to attack innocent #MAGA People. DC Police, get going — do your job and don’t hold back!!!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 15, 2020
Presiden petahana itu juga mengkritik otoritas lokal di Washington, DC karena tidak bertindak dan mengatakan bahwa Antifa telah menargetkan "orang tua dan keluarga".
No comments:
Post a Comment