Kades Purbalingga Bayar Pajak Pakai Uang Koin
Sepuluh desa dengan pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tecepat di Kabupaten Purbalingga menerima penghargaan berupa piagam dan doorprize LED TV dari Bank Jateng, hari Selasa, 24/11/2020.
Sepuluh desa tersebut meliputi, Desa Karangbawang Kecamatan Rembang, Desa Gondang Kecamatan Karangreja Desa Nangkasawit Kecamatan Kejobong, Desa Pandansari Kecamatan Kejobong, Desa Buara Kecamatan Karanganyar, Desa Danasari Kecamatan Karangjambu, Desa Timbang Kecamatan Kejobong, Desa Brecek Kecamatan Kaligondang, Desa Gumiwang Kecamatan Kejobong dan Desa Arenan Kecamatan Kaligondang.
Kepala Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, Toyo. Meskipun terletak jauh dari pusat kota dan infrastruktur pembangunan, namun masyarakat di Desa Karangbawang justru lebih tertib membayar pajak dibandingkan masyarakat di perkotaan.
“Menarik pajak kepada warga ternyata tidak mudah, jadi saya mencari strategi agar warga membuat celengan kentongan,” katanya dalam acara Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelunasan PBB P2 Tahun 2020 di Pendopo Dipokusumo, hari Selasa, 25/11/2020.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Kentongan yang masih digunakan masyarakat desa sebagai alat komunikasi tradisional diberi peran ganda menjadi sebuah celengan.
Toyo memanfaatkan bambu yang melimpah di kebun-kebun warga sebagai bahan baku gratis.
Dengan program ini, warga desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani ini jadi terbiasa untuk menabung.
Tanpa terasa rupiah demi rupiah terkumpul, hingga jatuh tempo pembayaran, setiap warga hanya tinggal menyetorkan kentongan ke bendahara desa.
Dengan Celengan Kenthongan ini, warga bisa menabung uang receh, semisal dengan uang kembalian belanja.
Uang receh yang biasanya tergeletak di meja itu dikumpulkan untuk ditabung dan membayar pajak.
"Alhamdulillah semua bisa terlunasi, untuk itu saat pembayaran PBB ke Bank Jateng kami pakai koin sampai 2 karung,” katanya saat ditanya Pjs Bupati
“Jadi uang kembalian belanja pecahan Rp 100 atau Rp 200 yang biasanya berserakan di meja itu dimasukkan ke bambu kentongan, ketika waktu pembayaran pajak tinggal setor kentongan ke perangkat desa,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment