109 Sekolah di Kota Bogor Siap Jalani Uji Coba Tatap Muka
Dinas Pendidikan Kota Bogor dan instansi pendidikan lainya, gelar Forum Grup Diskusi (FGD) untuk merumuskan arah kebijakan, jelang uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan, meski belum bisa memastikan kapan uji coba PTM bakal diterapkan di Kota Bogor, namun sejumlah persiapan terus dilakukan pihaknya.
"Kami belum bisa tentukan kapan uji coba PTM akan kita lakukan, tapi yang pasti kita akan upayakan secepatnya. Agar pada Juni-Juli nanti, PTM di Kota Bogor bisa berjalan sesuai harapan kita semua," katanya, Rabu 28 April 2021.
Saat ini Dinas Pendidikan Kota Bogor bersama instansi pendidikan lainya terus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor, agar pada uji coba PTM nanti, tidak ada kasus positif covid-19 yang terjadi di sekolah.
"Kami terus berkoordinasi dengan semuanya, termasuk Satgas Covid-19 Kota Bogor. Semuanya kita koordinasikan dan kita evaluasi. Kita juga monitor terus persiapanny seperti apa, kita juga akan siapkan juklak dan juknis uji coba PTM agar saat uji coba berlangsung semuanya sejalan dan tak sembarang," ucapnya.
Pada uji coba PTM nanti, sambung Hanafi, setidaknya ada 109 sekolah yang akan ikut ambil bagian dalam masa uji coba PTM. 109 sekolah tersebut setidaknya sudah lolos verifikasi protokol kesehatan dari petugas.
"Uji coba nanti akan diikuti oleh 37 SMP, yang terdiri dari 20 SMP Negeri, 17 SMP Swasta. Untuk SD kami bagi setiap kecamatan. Jadi setiap kecamatan 6 SD Negeri dan 6 SD Swasta," tutupnya.
Wandik: Sekolah Tatap Muka Bogor Hanya untuk Materi Penting, Selebihnya Daring
.
Ketua Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor, Deddy D. Karyadi angkat suara, soal Rleencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan segera melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat ini.
Deddy mengatakan, untuk menggelar PTM di sekolah, ada empat faktor yang mesti dipenuhi oleh setiap sekolah.
Pertama, setiap sekolah yang hendak mengajukan izin PTM harus masuk dalam kategori siap. Baik dari segi sarana dan prasarana protokol kesehatan, hingga persyaratan lainnya.
Kedua, sarana dan prasarana protokol kesehatan harus benar-benar dipastikan dan bisa digunakan.
"Ketiga izin dari orang tua dan komite, keempat izin dari pemerintah daerah. Jadi ini harus dipenuhi demi memutus potensi penyebaran covid-19," katanya, Rabu 28 April 2021.
Selain empat faktor tersebut, pihak sekolah juga mesti benar-benar memastikan, jika peserta didik yang menjalani PTM di sekolah langsung kembali ke rumah.
"Anak-anak juga diharuskan langsung pulang ke rumah setelah dari sekolah, ini semua demi menjaga. Karena kami tidak mau ada istilah kluster sekolah," ucapnya.
Deddy juga meminta kepada sekolah-sekolah yang menggelar PTM untuk memprioritaskan mata pelajaran yang penting bagi peserta didik. Sementara mata pelajaran yang tidak terlalu penting, bisa dilakukan secara daring.
"Kalau SMK fokus ke prakteknya, kalau jurusan IPA fokus pelajaran IPA. Begitupun dengan IPS. Jadi materi yang diberikan di sekolah dengan PTM diusahakan materi yang penting-penting saja," tutupnya.
Sekedar diketahui, pada uji coba PTM nanti setidaknya ada 109 sekolah yang akan ikut ambil bagian dalam masa uji coba PTM. 109 sekolah tersebut setidaknya sudah lolos verifikasi protokol kesehatan dari petugas.
"Uji coba nanti akan diikuti oleh 37 SMP, yang terdiri dari 20 SMP Negeri, 17 SMP Swasta. Untuk SD kami bagi setiap kecamatan. Jadi setiap kecamatan 6 SD Negeri dan 6 SD Swasta," tutupnya.
No comments:
Post a Comment