Kegagalan rencana Pandemi membuat AS - UK marah hingga melancarkan serangan sanksi

Secara umum, sejak pandemi digulirkan dari pertumbuhan ekonomi AS dan UK tumbuh lebih baik dari Negara China dan Rusia, melalui penjualan massal alat pengukur suhu, alat bantu pernapasan, pcr dan terakhir dari antigen. IMF dan World Bank pun kelimpahan rejeki dengan menggulirkan pinjaman dana. Serta pemilik aplikasi video-meet merasakan imbasnya.

Negara - negara berkembang hanya bisa menjadi konsumen dari itu semua mau tidak mau, suka tidak suka. Karena Barat berhasil menakut - nakuti Negara berkembang dengan pandemi untuk takut keluar rumah gunakan zoom untuk hubungan kerja, gunakan masker untuk bersosialisai, gunakan dana bantuan mereka untuk menompang hidup.

Namun demikian, sekalipun mereka berhasil meraup keuntungan besar dari pandemi yang mereka gulirkan. tampaknya pandemi ini tidak berjalan mulus seperti yang mereka harapkan.

Andalan utama pandemi adalah penjualan vaksin anti corona. Ternyata ini tidak berjalan dengan baik. Kegagalan ini adalah kegagalan kedua barat, setelah gagal menguasai middle east, yaitu membangun reinkarnasi Asyiria Raya semangat yang digaungkan bangsa Yahudi untuk menguasai dan mengendalikan middle east yang mereka klaim sebagai pemilik kavling.

Baca juga: Bill Gates Dicap sebagai Penjahat Vaksin oleh Parlemen Italia.

Kegagalan reinkarnasi Asyiria Raya, ditandai dengan campur tangannya Rusia dan China di Suriah, yang membuat AS dan sekutunya gagal mewujudkan agenda besarnya, sekalipun barat telah berupaya luar biasa untuk dengan membangun ISIS sebagai garda terdepannya di Suriah, tujuan antaranya menjadikan umat islam yang fanatik yang dijadikan garda terdepan san tumbal peperangan di Irak dan Suriah.

Setelah gagal di Suriah, tahun 2015, mereka merancang rancangan baru melalui pandemi. Tak tik pengaburan masalah intinya dengan cara mempublikasikan rencana pencarian hunian baru, planet mars.

Kala itu, tahun 2016, Bill Gates, Mark Zuckerberg, pemilik Google, Twitter sepakat untuk menyumbangkan 99% kekayaannya untuk rencana itu. Di tahun itu pula, Bill gates berbicara masalah bahaya virus dan masalah microchip yang ditanamkan pada alat kontrasepsi wanita. Dimana tahun sebelumnya vaksin polio buatan gates foundation bermasalah di India.

Dan tahun 2016 hingga 2017 Anthony memperkenalkan istilah 'pandemi'. Ini tampak sebagai ancang - ancang menjelang pandemi digulirkan.

Ketika pendemi resmi digulirkan bulan Maret 2020, AS dan sekutunya mengira ini akan berjalan seperti yang mereka harapkan. Namun di awal pandemi, mereka harus menghadapi Donald Trump kala itu masih sebagai POTUS. Bantuan dana AS ke WHO yang disetop, ini menjadi awal malapetaka kegagalan Grand Design II barat.

Kemudian Rusia menduga pandemi ini berawal dari senjata biologis yang dibuat AS diperbatasan Ukrania dan Rusia. Dan China menduga virus corona di Wuhan berasal dari virus yang disebarkan oleh militer AS di acara Olimpiade Militer di Wuhan bulan November 2019.

Tak berhenti sampai disitu, bulan April 2020 Rusia menyiarkan konspirasi bill gates di saluran TV nasionalnya. Tentunya ini sesuatu yang bisa mengancam kelangsungan rencana mereka dalam kelancaran penjualan vaksin yang akan digulirkan dipase kedua.

Bentuk perlawanan barat atas penghadangan Grand Design mereka, pertama mereka memasukan kategori sebagai 'disinformasi' apapun informasi yang bertentangan dengan mereka (WHO dan Barat), kedua upaya keras pemakzulan Donals Trump di bulan Desember 2020, hingga akhirnya mereka dapat melengserkan Trump melalui Pemilu.

Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.

Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.

Berikutnya, AS dan Barat melakukan serangan gencar diplomatik ke Rusia dan China. Ini bukan semata tindakan pembalasan AS dan Barat atas tuduhan Rusia dan China di awal pendemi. Namun ini karena Rusia dan Chiba berhasil membuat vaksin dan berhasil menjualnya.

Semua itu adalah bagian GLOBAL STRATEGI YAHUDI SELAMA 2000 TAHUN.