Monday, 30 August 2021

Dinkes Kota Bandung Gelar Lomba Video Berhadiah Puluhan Juta, Cek Syaratnya di Sini

Dinkes Kota Bandung Gelar Lomba Video Berhadiah Puluhan Juta, Cek Syaratnya di Sini

Dinkes Kota Bandung Gelar Lomba Video Berhadiah Puluhan Juta, Cek Syaratnya di Sini


Lomba Video Dinkes Bandung. (dok. Dinkes Kota Bandung)








Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan lomba video untuk promosi kesehatan. Tema yang diusung adalah Peduli Cegah Stunting.





Sayembara ini dibuka untuk seluruh warga negara Indonesia. Tujuan diadakan lomba ini yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting.


Selain itu, peserta melalui hasil video sayembara yang dibuat diharapkan dapat menggambarkan pemahaman mengenai pencegahan Stunting di masyarakat.


Total hadiah sayembara ini berjumlah Rp37 juta untuk 3 pemenang. Juara 1 senilai Rp15 Juta, Juara 2 senilai Rp12 Juta, dan juara 3 senilai Rp10 juta.


Cara ikut lomba video Dinkes Bandung :

  1. Kunjungi laman https://dinkes.bandung.go.id/sayembara-video-2021/


  2. Unduh formulir pendaftaran di https://clouddinkes.bandung.go.id/index.php/s/Vd1DhipO2UBAVdT lalu isi formulir pendaftaran sesuai dengan keterangan


  3. Unduh syarat dan keterentuan sayembara di https://clouddinkes.bandung.go.id/index.php/s/ZmIpis869Ar5Ut9 lalu baca syarat dan ketentuan pada berkas terlampir


  4. Unduh lembar informasi video peserta di https://clouddinkes.bandung.go.id/index.php/s/AxqSfT2NSw54VXB lalu isi sesuai dengan keterangan video yang dibuat


  5. Unduh surat pernyataan tanggung jawab video di https://clouddinkes.bandung.go.id/index.php/s/0zirDR4P7C9OdUW lalu isi formulir dan baca seluruh keterangan serta membubuhkan tanda tangan di atas materai 10.000 Cara Mencegah Stunting.


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan kasus kekerdilan fisik dan otak atau stunting pada anak bisa dicegah dalam empat bulan pertama masa kehamilan seorang ibu. Hal ini bisa dilihat dari pemenuhan asupan gizinya saat itu.


Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan bahwa pembentukan plasenta yang baik bagi janin ditentukan pada empat bulan pertama masa kehamilan yang juga berpengaruh pada kecerdasan otak anak.


"Perempuan ini kalau telat menstruasi seminggu ya, ini sebagai suatu kondisi yang menentukan anaknya mau 'stunting' (kekerdilan) atau tidak. Kalau telat menstruasi seminggu, tidak minum asam folat dengan cukup otomatis plasentanya jelek," kata Hasto yang juga dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Dia menilai kondisi empat bulan pertama masa kehamilan sering diabaikan oleh ibu hamil karena sedang mengalami mual hingga muntah. Kebanyakan para ibu hamil, katanya, hanya mengonsumsi makanan asam untuk menghilangkan rasa mual, padahal justru nutrisi ibu hamil harus dipenuhi dengan berbagai makanan bergizi.


Namun, Hasto menerangkan banyak masyarakat, khususnya ibu hamil, yang tidak memahami dan tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. "Inilah yang membuat kita gemes, kenapa kita banyak yang nggak tahu. Makanya banyak harus kita sosialisasikan agar sukses di 1.000 hari pertama, ingat, ingin 'stunting' atau tidak, ingin cerdas atau tidak, tergantung dari 1.000 hari pertama kehidupan," katanya.


Akan tetapi, katanya, jika sudah melewati masa dua tahun, kecerdasan otak anak tidak bisa diubah atau ditambah lagi walaupun diberikan berbagai makanan bergizi tinggi. Hasto menekankan hal paling krusial dalam pengasuhan anak balita adalah mengenai tumbuh kembang. Sedangkan pengasuhan pada remaja yang perlu diperhatikan saat pubertas.


"Di awal sekali anak-anak yang paling penting pertumbuhan perkembangan, nanti setelah remaja paling penting kesehatan reproduksi karena banyak anak-anak yang tersesat kawin usia dini, hamil di luar nikah, hamil yang tidak dikehendaki dan seterusnya," kata dia.


Demikian informasi terkait lomba video Dinkes Kota Bandung dengan tema stunting. Tertarik ikutan?

No comments: