Thursday, 19 August 2021

Ratusan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Dapat Jaminan Pendidikan Hingga Jenjang SMA dari Pemkot Bogor

Ratusan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Dapat Jaminan Pendidikan Hingga Jenjang SMA dari Pemkot Bogor

Ratusan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Dapat Jaminan Pendidikan Hingga Jenjang SMA dari Pemkot Bogor


Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengunjungi salah satu anak yang kehilangan orang tuanya akibat terkena Covid-19 di Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Selasa, 17 Agustus 2021. /Dok. Prokopim Kota Bogor





By Peter Szekely and Tyler Clifford



Sebanyak 229 anak dari 133 keluarga di Kota Bogor,yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19, mendapatkan jaminan pendidikan hingga SMA dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.




Menurut Bima Arya, lewat program ini pemerintah berupaya memastikan anak-anak bangsa bisa terus melanjutkan hidup sebagai harapan dan masa depan Indonesia.


“Kita pastikan tidak ada lost generation. Kita sudah mendata, ada 229 anak di bawah 18 tahun yang kehilangan orangtuanya karena terpapar Covid-19,” ucap Bima Arya. Dari 229 anak tersebut, 150 di antaranya yatim, 72 piatu dan 7 yatim piatu. Mereka berasal dari 133 keluarga. Sebanyak 46 anak di antaranya masih balita dibawah 5 tahun, SD 76, SMP 53, SMA 54.


Jumlah tersebut masih mungkin bertambah karena pandemi masih melanda. Dari data tersebut juga dilaporkan bahwa 97 anak diantaranya telah dibantu melalui program-program bantuan keluarga tidak mampu seperti PKH, BPNT dan BPJS.


“Sisanya yang belum dapat bantuan akan kita koordinasikan untuk tetap dibantu,” kata Bima Arya.


Agar tidak terjadi generasi yang hilang (lost generation), lanjut Bima, anak-anak tersebut akan dijamin pendidikannya sampai lulus SMA. Meskipun bersekolah di swasta, Bima memastikan pembiayaan tersebut dapat dilakukan.


“Dananya kita usahakan ada yang dari kegiatan atau program dinas, ada juga donasi dari gaji ASN yang disisihkan, termasuk hasil lelang barang pribadi saya kemarin (Rp53,7 juta). Kemudian semuanya juga akan didampingi konseling dari DPMPPA (Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak). Mereka harus tetap bisa meraih masa depan,” ucap Bima Arya.


Bicara keberlangsungan program tersebut, Bima menyebut akan dilihat kasus per kasusnya. Bima sudah berkoordinasi dengan camat,dan lurah untu mendata kebutuhannya anak-anak tersebut.


“Tolong didata kondisinya, apakah ada yang sudah tinggal dengan keluarganya, ada yang mungkin masih mencari tempat tinggal, ada yang perlu biaya kuliah semuanya di data terlebih dahulu,” ujar Bima Arya.


Menurut Bima, Pemkot Bogor juga sudah memiliki Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait program yang ininya menguatkan Bogor sevagai kota ramah keluarga dan anak.


“Setiap tahun kita berusaha meningkatkan status itu. Jadi landasan, pijakannya itu. Lain-lainnya saya percaya siapapun pengganti saya nanti tetap akan memiliki kepedulian yang sama,” ucap Bima Arya.

No comments: